Bisnis.com, JAKARTA - General Motors Co dan startup truk listrik Nikola Corp menyepakati kerja sama truk pikap listrik dan truk komersial berbahan bakar hidrogen untuk menghadapi Tesla Inc.
Sebagai bagian dari kesepakatan bernilai miliaran dolar itu, GM akan menerima 11 persen dari saham Nikola yang bernilai sekitar 2 miliar dolar AS.
Sebagai imbalan atas saham Nikola, GM akan memasok Nikola dengan baterai, arsitektur sasis, sistem bahan bakar sel, dan pabrik untuk membangun pikap Nikola Badger yang diusulkan oleh startup itu.
Tidak hanya itu saja, nantinya GM juga akan memasok teknologi bahan bakar sel untuk trailer traktor komersial Kelas 7 dan 8 yang direncanakan oleh Nikola.
Chief Executive GM, Mary Barra mengatakan perusahaan yang berbasis di Detroit itu masih dapat memasok baterai listrik Ultium dan teknologi sel bahan bakar hidrogen untuk perusahaan lain.
"Kami tentu terbuka untuk mempertimbangkan kesepakatan tambahan yang berkaitan dengan Ultium dan teknologi Hydrotec sel bahan bakar," katanya kepada wartawan dalam konferensi, dikutip dari Reuters, Rabu (9/9/2020).
Aliansi dengan Nikola adalah kesepakatan besar kedua dalam seminggu untuk GM dan menyoroti tekanan yang dihadapi oleh industri otomotif untuk berbagi biaya guna memenuhi permintaan kendaraan yang lebih bersih. Pekan lalu GM telah mengumumkan aliansi Amerika Utara dengan Honda Motor Co Jepang.
Perjanjian tersebut juga menandakan upaya Barra untuk meyakinkan investor, bahwa GM dapat memangkas biaya dalam bisnis pembakaran internal tradisionalnya dan mengembangkan bisnis kendaraan listrik yang layak dan menguntungkan.
Truk pikap elektrik pertama dari GM, yakni GMC Hummer akan dirilis pada akhir 2021. GM akan membuat versi bahan bakar hidrogen dan listrik dari truk Nikola Badger dan perusahaan mengharapkan produksi rampung pada tahun 2022.
Nikola akan membeli sistem bahan bakar hidrogen GM untuk semi truk Kelas 7 dan Kelas 8 miliknya. Kesepakatan itu berlaku selama empat tahun setelah dimulainya produksi kendaraan tersebut di pabrik Nikola di luar Phoenix dan eksklusif kecuali untuk pasar Eropa.
Kendati demikian, perusahaan tidak mengatakan di mana pikap Nikola akan dibuat oleh GM. Sebagian besar EV GM akan dibangun di pabrik Detroit-Hamtramck.
Nikola berharap dapat menghemat hingga 4 miliar dolar AS dalam pembiayaan baterai dan powertrain selama 10 tahun yang akan memakan biaya lebih dari 1 miliar dolar hanya untuk biaya teknik dan validasi.
CEO Nikola, Trevor Milton, mengatakan bahwa menghindari biaya pembangunan pabrik perakitan truk pikap dan mengembangkan sasis truk adalah "masalah besar bagi kami". Nikola’s Badger sekarang akan berbagi komponen utama dan juga rantai pasokan dengan GMC Hummer.
"Kami akan menukar platform kami dengan platform mereka," kata Milton.
Nantinya, truk Nikola akan bersaing dengan Cybertruck Tesla, serta pikap listrik yang direncanakan oleh startup Rivian, Ford Motor Co, dan juga GM sendiri.
Nikola mengklaim, Badger akan memiliki jangkauan hingga 600 mil dibandingkan dengan jangkauan yang diklaim oleh Cycbertruck lebih dari 500 mil. Cybertruck dan pickup listrik lainnya belum diluncurkan.
Tahun lalu, GM gagal mencapai kesepakatan dengan Rivian, yang kemudian menjual sahamnya ke Ford.