Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan mobil listrik Tesla tetap kuat meski ada wabah virus corona yang mengacaukan industri otomotif. Hal ini berkat konsumen yang beralih memanfaatkan berbelanja melalui sistem online.
"Kami melihat pesanan kuat meski adanya pandemi, kami masih memiliki volume pesanan yang baik," kata CEO Tesla Elon Musk seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/8/2020).
Musk melalui siaran podcast mengatakan bahwa permintaan mobil Tesla tetap kuat meski ada wabah virus corona yang mengacaukan industri otomotif, karena konsumen banyak yang beralih memanfaatkan berbelanja melalui sistem online.
Musk, berbicara dengan podcast Daily News Automotive. Ia mengatakan bahwa memiliki jaringan diler (toko) yang masih tradisional itu adalah sesuatu yang semakin tidak perlu nantinya.
"Saya kira orang-orang cenderung tidak ingin pergi ke dealer, melakukan test drive dan nongkrong di lobi dan hal-hal lain yang semacam itu," tambah dia.
Ditanya tentang reli meteorik pada 2020, yang telah mendorong saham Tesla naik lebih dari 240 persen dari awal tahun dan sekaligus menjadikan Tesla sebagai produsen mobil yang paling bernilai di dunia.
Baca Juga
Musk mengatakan, pasar pada akhirnya akan memilah dirinya sendiri. Dia menambahkan bahwa selama Tesla membuat mobil hebat, investor akan merasa senang.
Dalam wawancara podcast tersebut, Musk juga memuji etos China dan mengkritik sikap dari negara asal mereka, yakni Amerika Serikat. "China menurut saya, ada banyak orang pintar, pekerja keras dan mereka tidak cepat merasa puas. Sedangkan, ketika saya melihat di Amerika Serikat semakin banyak rasa puas diri dari orang-orang itu."
Tesla telah membangun pabrik di Shanghai dan melihat peningkatan tajam dalam permintaan di China untuk sedan Model 3. Perusahaan baru-baru ini juga telah meluncurkan perekrutan di Shanghai karena meningkatkan produksi dan bersiap untuk memproduksi kendaraan sport Model Y yang baru.