Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Otomotif Inggris Tunjukkan Pemulihan

Industri mobil Inggris menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada Juni 2020 setelah dealer dan ruang pamer kembali dibuka untuk publik.
Pabrik Mobil. /Reuters UK
Pabrik Mobil. /Reuters UK

Bisnis.com, JAKARTA – Industri mobil Inggris menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada Juni 2020 setelah dealer dan ruang pamer kembali dibuka untuk publik.

Asosiasi perdagangan Inggris Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT), dikutip dari Bloomberg, Selasa (7/7/2020), menyebutkan penjualan kendaraan pada bulan Juni mencapai 145.377 unit. Jumlah itu turun 35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Meskipun menyambut kenaikan permintaan dari level terendah yang kami lihat selama masa lockdown, ini bukan pemulihan dan nyaris tidak memulai kembali," kata Chief Executive Officer SMMT Mike Hawes.

Produksi mobil di Inggris sebelumnya jatuh ke level terendah pada bulan Mei sejak 1946. Hal ini disebabkan banyak produsen mobil harus menghentikan sementara pabrik-pabrik mereka guna menekan angka penyebaran virus corona.

Penjualan mobil Inggris jatuh 95% menjadi hanya 5.314 kendaraan pada Mei 2020. Meski demikian, jumlah ini jauh lebih besar dari hanya 197 mobil pada April.

Hawes mengatakan industri otomotif Inggris membutuhkan dorongan dari negara guna mempercepat pemulihan. Prancis, Jerman, dan Spanyol bahkan telah meluncurkan paket bantuan untuk industri otomotif mereka. Hasilnya, penjualan mobil di Prancis pada Juni naik untuk pertama kalinya tahun ini.

Menurut catatan Bloomberg, permintaan insentif dari SMMT belum terpenuhi lantaran skema cuti pemerintah mereda dan pemutusan hubungan kerja secara massal di industri otomotif kian menekan sentimen konsumen.

Direktur Auto Trader Ian Plummer, mengatakan konsumen akan semakin khawatir membeli barang-barang, seperti mobil mengingat ketidakpastian ekonomi dan pekerjaan. “Tanda-tanda menunjukkan prospek yang lebih sulit untuk penjualan mobil baru,” ujarnya.

Menurutnya, penjualan mobil bekas akan semakin kuat. Kemungkinan hal itu terjadi karena publik menemukan cara alternatif untuk transportasi umum.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler