Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nissan Kurangi Shift Kerja Pabrik di Jepang

Dalam sebuah pernyataan di situs webnya, Nissan mengaku bersedih harus membatalkan semua shift malam di salah satu lokasi produksinya di Kyushu, Jepang, mulai 29 Juni-31 Juli. Sementara itu, shift malam di situs Kyushu lainnya akan dihentikan dari 20-31 Juli.
Pekerja membersihkan gedung perkantoran di dekat logo Nissan di Jakarta, Sabtu (6/6/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pekerja membersihkan gedung perkantoran di dekat logo Nissan di Jakarta, Sabtu (6/6/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Nissan berencana memotong lebih banyak shift di tiga pabrik perakitannya di Jepang, akibat anjloknya permintaan.

Di sisi lain, pengurangan shift juga menjadi upaya untuk pulih dari penurunan penjualan yang dipicu oleh pandemi virus corona atau Covid-19.

Dilansir Antara, berdasarkan sumber yang mengetahui masalahatersebut, pemotongan shift pabrik sudah dilakukan pada Jumat (19/6/2020).

Dalam sebuah pernyataan di situs webnya, Nissan mengaku bersedih harus membatalkan semua shift malam di salah satu lokasi produksinya di Kyushu, Jepang, mulai 29 Juni-31 Juli. Sementara itu, shift malam di situs Kyushu lainnya akan dihentikan dari 20-31 Juli.

Selain itu, Nissan akan menghentikan produksi di pabriknya di Oppama, Prefektur Kanagawa, pada awal Juli. Untuk pabriknya di prefektur Tochigi akan ditutup selama delapan hari bulan depan, kata pernyataan itu.

Di sisi lain, pihak-pihak yang mengetahui langsung masalah pemotongan tersebut mengatakan jadwal shift malam pada
malam hari di Pabrik Oppawa akan dihilangkan mulai kahir Juni.

Pemotongan produksi terbaru Nissan datang ketika produsen mobil global terpukul karena anjloknya penjualan di tengah penutupan pabrik di banyak negara awal tahun ini untuk mengekang penyebaran virus.

Nissan telah memangkas produksi di dalam dan luar negeri sejak Februari, dimulai di China. Pembuat mobil Jepang ini sangat terpukul karena penjualan dan profitabilitas telah memburuk sebelum wabah virus.

Bulan lalu, pihaknya meluncurkan rencana restrukturisasi yang agresif setelah membukukan kerugian tahunan pertama dalam 11 tahun.

Sementara itu, pabrik Nissan di Kyushu membuat Rogue, model crossover SUV terlaris Nissan, yang penjualannya melambat menjelang rencana peluncuran versi remodeled tahun ini.

Di Indonesia, penjualan ritel Nissan Motor Indonesia (NMI) mencatatkan penurunan sebesar 92 persen pada Mei 2020.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), yang dikutip pada Rabu (17/6/2020), NMI membukukan penjualan sebanyak 109 unit pada bulan Mei, sedangkan periode yang sama tahun lalu perusahaan membukukan 1.437 unit.

Penurunan kinerja penjualan Nissan seturut dengan pelemahan pasar otomotif nasional yang disebabkan oleh pandemi virus corona (Covid-19).

Menurut data Gaikindo, volume ritel nasional terkoreksi 82 persen secara tahunan, dari 93.881 unit menjadi 17.083 unit.

“Meski pasar otomotif pada April dan Mei turun signifikan, tetapi saya tidak begitu pesimistis dengan apa yang akan terjadi hingga akhir tahun," ujar Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia Isao Sekiguchi dalam wawancaranya dengan Bisnis, Senin (15/6/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper