Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan ritel Nissan Motor Indonesia (NMI) mencatatkan penurunan sebesar 92 persen pada Mei 2020.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), yang dikutip pada Rabu (17/6/2020), NMI membukukan penjualan sebanyak 109 unit pada bulan Mei, sedangkan periode yang sama tahun lalu perusahaan membukukan 1.437 unit.
Penurunan kinerja penjualan Nissan seturut dengan pelemahan pasar otomotif nasional yang disebabkan oleh pandemi virus corona (Covid-19). Menurut data Gaikindo, volume ritel nasional terkoreksi 82 persen secara tahunan, dari 93.881 unit menjadi 17.083 unit.
“Meski pasar otomotif pada April dan Mei turun signifikan, tetapi saya tidak begitu pesimistis dengan apa yang akan terjadi hingga akhir tahun," ujar Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia Isao Sekiguchi dalam wawancaranya dengan Bisnis, Senin (15/6/2020).
Sekiguchi meyakini bahwa pasar otomotif Indonesia akan pulih secara bertahap pada pertengahan tahun ini. Keyakinan itu dilandasi cerminan dari situasi pasar otomotif China yang mengalami pemulihan setelah aktivitas publik mulai berangsur normal.
Dia mengatakan bahwa perusahaan akan berfokus untuk memasarkan model kendaraan utilitas sport (sport utility vehicle) dan mobil serbaguna (multipurpose vehicle).
Baca Juga
“Komitmen kami tidak berubah. Kami akan berfokus untuk model SUV dan MPV. Selain itu juga mobil listrik,” tuturnya.
Di segmen MPV, Nissan telah meluncurkan Livina Sport Package yang hanya diproduksi 100 unit. Selain itu, Nissan memastikan segera merilis SUV crossover Kick e-Power serta kendaraan listrik Leaf.
Nissan, yang menutup pabriknya di Indonesia pada akhir Mei, dipastikan terus menjalankan bisnis perusahaan serta menjalankan layanan servis dan purnajual kepada lebih kurang 300.000 konsumennya di Indonesia.