Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gairah Suzuki Indomobil Luncurkan Mobil Baru di Masa Transisi PSBB

Keputusan Pemprov DKI menjadikan bulan Juni sebagai masa transisi menumbuhkan gairah baru bagi Suzuki, karena Jabodetabek berkontribusi 30 persen terhadap penjualan secara nasional.
Ilustrasi - Suzuki Indomobil./Istimewa
Ilustrasi - Suzuki Indomobil./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Suzuki Indomobil Sales sepertinya memahami betul bahwa di masa transisi pembatasan sosial berskala besar atau PSBB, akan ada ceruk pasar yang berpotensi meningkatkan kinerja penjualan perusahaan.

Pemerintah DKI Jakarta hari ini memutuskan bahwa PSBB diperpanjang selama satu bulan, dengan penerapan yang lebih longgar sehingga bulan Juni sebagai masa transisi. Keputusan ini menjadi gairah bagi Suzuki karena Jabodetabek berkontribusi 30 persen terhadap penjualan secara nasional.

Harold Donnel, Head of 4W Brand Development dan Marketing Research PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan akan ada calon konsumen yang membutuhkan kendaraan pribadi di masa tersebut guna membatasi jarak fisik dengan orang lain. Ceruk itulah yang akan dimaksimalkan oleh perusahaan.

"Suzuki akan mengisi ceruk itu dengan kendaraan yang sesuai dengan bujet konsumen. Tentunya, kendaraan yang terjangkau bagi konsumen pasca-pandemi, sekaligus memenuhi ekspektasi konsumen yang mementingkan kesehatan," tuturnya dalam diskusi daring Ngovid Forwot bersama SIS, Kamis (4/6/2020).

Donnel mengungkapkan bahwa perusahaan akan mengakselerasi peluncuran model yang rencananya memang diperkenalkan pada tahun ini. Perusahaan juga memastikan pandemi virus corona tidak akan menghadang rencana peluncuran jajaran model terbaru Suzuki di Indonesia.

"Mungkin jadwal [peluncuran] lebih maju atau lebih cepat. Mungkin mobil kompak yang tidak terlalu mahal," tuturnya terkait dengan model apa yang akan meluncur pada tahun ini.

Langkah Suzuki untuk memaksimalkan potensi pasar di tengah pandemi Covid-19 sejalan dengan survei yang dilakukan oleh Institute for Business Value (IBM). Survei terhadap 14.000 orang itu mengungkapkan sebanyak 17 persen responden berniat mengendarai kendaraan pribadi mereka lebih sering di tengah wabah.

Sebanyak 20 persen orang yang sebelum pandemi rajin menggunakan angkutan umum, seperti kereta bawah tanah, atau kereta api, mengatakan tidak akan lagi melakukannya. Sementara itu, 28 persen lainnya mengatakan bakal lebih jarang menggunakannya.

Chris Bryant, kolumnis di Bloomberg Opinion berasumsi bahwa pembelian mobil akan menjadi lebih menarik di masa pandemi karena menjadi salah satu cara untuk mengisolasi diri secara sosial daripada menggunakan transportasi umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper