Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah pelemahan pasar otomotif nasional akibat virus Covid-19, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) justru mampu meningkatkan pangsa pasarnya pada periode Januari sampai dengan April 2020.
Harold Donnel, Head of 4W Brand Development & Marketing Research SIS, mengatakan pangsa pasar Suzuki sepanjang empat bulan pertama 2020 mencapai 11,5 persen, sedangkan periode 2019 menctatkan pangsa sebesar 9,3 persen.
Peningkatan itu, kata Donnel, terjadi di tengah kondisi pasar otomotif nasional yang melemah hingga 30 persen pada periode tersebut.
“Mengapa bisa naik, karena strategi dasar Suzuki itu adalah mengedepankan produksi lokal ketimbang produk completely built up (CBU),” ujar Donnel dalam diskusi daring NGOVID FORWOT bersama SIS, Kamis (4/6/2020).
Donnel mengungkapkan unit produksi lokal Suzuki menopang 88 persen penjualan domestik pada empat bulan pertama 2020, sedangkan impor CBU hanya mengontribusi 12 persen.
Dari total 88 persen penjualan produksi lokal, lanjutnya, model kendaraan niaga ringan menjadi model penopang kinerja perusahaan dengan kontribusi sekitar 50 persen, diikuti segmen low multipurpose vehicle (LMPV) sebesar 20 persen.
Baca Juga
Model Carry Pick Up memang kerap merajai segmen kendaraan niaga ringan. Data Gabungan Industri Kendaraan Bemotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa model tersebut menguasai 57 persen pangsa pasar di segmennya pada 2019.
Donnel melanjutkan kendati pasar pikap nasional terkontraksi 8 persen sepanjang Januari-April 2020, pangsa pasar Carry Pick Up diklaim meningkat sebesar 6 persen.
“Artinya, kami masih mampu menerapkan strategi pemasaran push dan pull kepada pasar, sehingga market share [Carry Pick Up] bisa terdongkrak dari 53 persen menjadi 59 persen,” ujarnya.
Menurutnya, beragam program insentif penjualan Suzuki, seperti sales gimmick, kemudahan kredit dari perusahaan pembiayan, serta fokus penjualan secara daring juga menjadi sandaran kinerja perusahaan di tengah wabah virus corona.