Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VW Gelontorkan 2,1 Miliar Euro ke Industri Mobil Listrik China

Volkswagen berencana menggelontorkan dana investasi sebesar 2,1 miliar euro (Rp34,25 triliun) ke dua produsen kendaraan listrik di China.
Logo VW dan bendera China/Europe Autonews
Logo VW dan bendera China/Europe Autonews

Bisnis.com, JAKARTA – Volkswagen berencana menggelontorkan dana investasi sebesar 2,1 miliar euro (Rp34,25 triliun) ke dua produsen kendaraan listrik di China untuk meningkatkan strategi elektrifikasi di negara dengan penduduk terbanyak itu.

Volkswagen akan menginvestasikan 1 miliar euro untuk mengakuisisi 50 persen saham perusahaan induk milik negara Anhui Jianghuai Automobile Group (JAC Motors), sekaligus mengambil kendali manajemen penuh dengan peningkatan kepemilikan saham menjadi 75 persen.

Dalam transaksi terpisah, Volkswagen akan membayar 1,1 miliar euro untuk mengakuisisi 26 persen saham di produsen baterai Gotion High-Tech Co Ltd, menjadikan Volkswagen sebagai pemegang saham terbesar perusahaan.

Herbert Diess, CEO Volkswagen AG, mengatakan perusahaan yang bermarkas di Wolfsburg, Jerman, itu terus memperkuat strategi elektrifikasi di China dengan menggandeng mitra yang kuat dan andal. Menurutnya, segmen mobil listrik berkembang pesat dan menawarkan banyak potensi untuk JAC Volkswagen.

“Kami secara aktif mendorong pengembangan sel baterai di China melalui investasi strategis kami di Gotion,” tutur Diess dikutip dari laman resmi VW pada Jumat (29/5/2020).

Stephan Wöllenstein, CEO Volkswagen Group China, mengatakan  investasi tersebut menunjukkan karakter Volkswagen di China sebagai perusahaan lokal yang lebih berkelanjutan.

Oleh karena itu, lanjutnya, perusahaan berencana memproduksi sekitar 1,5 juta new energy vehicle (NEV) pada 2025 untuk para pelanggan di China.

Perusahaan patungan JAC Volkswagen didirikan pada 2017. Usaha patungan ini berfokus pada kendaraan listrik. Perusahaan ini berencana memperluas portofolio dengan memproduski lima model kendaraan berbasis baterai pada 2025.

Perusahaan juga berencana membangun pabrik model elektrik dalam skala penuh serta menyelesaikan pusat riset dan pengembangan di Hefei, China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper