Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I 2020, Suzuki Gandakan Produksi Mobil Sebelum PSBB

PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) berhasil menggandakan produksi mobil menjadi hampir dua kali lipat sebelum memutuskan untuk penutupan sementara pabrik menyusul kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk pencegahan Covid-19.
Lengan robot sedang melakukan proses produksi New Ertiga di pabrik Suzuki Cikarang, Jawa Barat, Selasa (19/2/2018) /Bisnis.com-Muhammad Khadafi
Lengan robot sedang melakukan proses produksi New Ertiga di pabrik Suzuki Cikarang, Jawa Barat, Selasa (19/2/2018) /Bisnis.com-Muhammad Khadafi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) berhasil menggandakan produksi mobil menjadi hampir dua kali lipat sebelum memutuskan untuk penutupan sementara pabrik menyusul kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk pencegahan Covid-19.

Suzuki Indomobil mencatatkan produksi mobil sepanjang kuartal pertama tahun ini sebanyak 40.639 unit. Angka tersebut menunjukkan peningkatan hingga 58% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu 25.723 unit, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Selasa (28/4/2020).

Seiji Itayama, President Director PT Suzuki Indomobil Motor/PT Suzuki Indomobil Sales, sebelumnya mengatakan Suzuki Indonesia secara resmi menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik selama 2 pekan dari 13 hingga 24 April 2020.

"Kini kebijakan tersebut diperpanjang 2 minggu lagi mulai dari 27 April sampai 8 Mei 2020," katanya dalam keterangan pers, Jumat (24/4/2020).

Seiring dengan kenaikan signifikan produksi, Suzuki juga mencatatkan kenaikan pasokan dari pabrikan ke dealer maupun penjualan ritel.

Berdasarkan data Gaikindo, wholesales Suzuki pada kuartal pertama meningkat 6% menjadi 24.210 unit, sementara penjualan ritel meningkat 8% menjadi 25.425 unit.

Adapun kenaikan signifikan terjadi pada ekspor yang mencapai 49% menjadi 12.573 unit. Sedangkan impor tercatat turun 61% menjdi hanya 1.674 unit.

Namun demikian, masih ada selisih cukup besar antara produksi dan wholesales termasuk ekspor, yakni mencapai 3.856 unit. Apabila ditambah dengan masukan impor maka stok pabrikan bertambah menjadi 5.530 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper