Bisnis.com, JAKARTA - Pedagang mobil bekas dengan penghasilan yang tidak menentu kini kian terdampak pandemik virus corona baru COVID-19.
Handy, pemilik Handy Autos di Blok M Square merasa "babak belur" menghadapi situasi sepinya pembeli dalam beberapa waktu belakangan. terutama saat virus corona masuk Indonesia.
"Babak belur Mas, dari tanggal 15 Maret 2020 sampei sekarang belum ada penjualan," ungkap Handy, Rabu (1/4/2020).
Kendati ada imbauan soal bekerja di rumah, Handi tetap membuka gerai penjualannya dengan harapan ada pembeli untuk membayar gaji karyawan juga menafkahi keluarga.
Dia mengatakan tetap buka outlet untuk menghindari PHK, dan berharap ada konsumen yang datang untuk membeli. "
"Kami fight terus," kata Handy.
Akan tetapi, menurutnya, sekarang yang terpaksa keluar rumah umumnya pekerja yang mengais pendapatan uang harian. Bukan karena ingin beli-beli yang bukan pokok, seperti mobil bekas.
Program Antar
Untuk menarik konsumen, Handy Autos menghadirkan program antar kendaraan ke rumah konsumen agar mereka tetap berada di rumah dengan keselamatan yang terjaga.
Kendati demikian, program itu masih kurang ampuh untuk meyakinkan bahwa kendaraan yang dijual dari showroom telah aman dan bersih dari virus corona. Dia mengatakan bahwa kendaraan yang dijualnya selalu disemprotkan desinfektan.
"Kita sudah melakukan, mau delivery tapi tetap konsumen takut terima orang di rumah. Sama orang mulai irit nahan uang. Kemungkinan besar ke depan ekonomi akan tambah babak belur," papar dia.
Menurut dia, harga mobil bekas juga mengalami penyusutan yang signifikan dengan keadaan seperti ini. Banyak yang tawaran masuk dari konsumen yang menjual mobil-mobil murah kepadanya, namun ia enggan menerima.
Sebelum adanya virus corona ini, Handy Autos biasanya dapat menjual kendaraan bekas mencapai 25 - 30 unit dalam 1 bulan dari berbagai merek yang mereka tawarkan.
Di lokasi yang berbeda, Juan Darmawan yang kerap menjual dan membeli kendaraan bekas yang berdomisili di Depok, Jawa Barat, beranggapan yang sama atas kejadian saat ini.
"Saat ini kami sepi pembeli, ada yang nanya saja kami cukup senang," kata pria yang akrab disapa Jojo kepada Antara, Rabu.