Namun, virus corona seketika menjadi isu hangat di tataran global. Kekhawatiran muncul ketika satu per satu pabrikan otomotif di Wuhan terpaksa ditutup. Akibatnya, rantai produski China terputus.
Menurut Bloomberg, di Wuhan, terdapat lebih kurang 515 industri yang mayoritas bergerak di sektor manufaktur. Di antaranya adalah 146 industri otomotif, 68 perusahaan komputer, 47 industri perangkat listrik, 32 industri produk konsumen, dan 222 perusaahan dari berbagai jenis industri lain.
Ernando Demily, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengungkapkan suka tidak suka, mau tidak mau, kelesuan otomotif nasional sejalan dengan penurunan kinerja ekonomi China. "Kalau China lagi batuk, ya, Indonesia pasti tertular," ujarnya.
Menurutnya hal itu terjadi karena posisi China saat ini telah menjelma sebagai global supply chain bagi negara-negara lainnya.
Tumbuhkan Harapan
Baca Juga
Di tengah kondisi ini, target pertumbuhan 6 persen oleh pemerintah patut dipertanyakan. Di sisi lain, para pelaku industri terus memupuk harapan agar tujuan itu tercapai sejalan dengan komitmen pemerintah.
Menurut Direktur Inovasi Bisnis, Penjualan, dan Pemasaran HPM Yusak Billy, terlalu dini untuk mengatakan bahwa target pertumbuhan tahun ini tidak dapat tercapai.
Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi. Menurutnya, industri otomotif dalam negeri masih memiliki harapan. "TAM juga memperhitungkan ada kesempatan [pertumbuhan] untuk naik," kata Anton.
Klik gambar untuk informasi detail
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berkomitmen akan memperkuat basis industri dalam negeri, melalui upaya perbaikan infrastruktur serta penguatan struktur rantai nilai perindustrian.
"Upaya kita dalam membangun perekonomian tidak boleh tersandera dengan adanya COVID-19," tegas Agus dalam sambutannya di Giicomvec 2020.
Dia pun memastikan tidak akan mengeluarkan regulasi yang dapat mencederai industri agar target pertumbuhan industri otomotif, yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo, dapat terpenuhi.
Alhasil, kehadiran virus corona setidaknya telah menyatukan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menumbuhkan optimisme di sektor industri otomotif. Meski jalan yang dilalui berbatu dan berliku.
Seperti yang diucapkan Ernando, "Kalau sedih jangan menangis keras-keras, begitupun jika bahagia. Saat ini mungkin kita sedang susah, tetapi harus tetap hati-hati."