Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catat Produksi ke-500.000 Unit, Ini Perjalanan Panjang Hino Motor

Sempat mengalami penundaan pembangunan pabrik karena krisis moneter, Hino akhirnya berhasil mencatatkan produksi ke-500.000 unit sejak kehadirannya di Indonesia 37 tahun lalu.
Jajaran Manajemen Hino Motor pada acara seremoni Produksi Hino 500K di Giicomvec 2020 di JCC, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Jajaran Manajemen Hino Motor pada acara seremoni Produksi Hino 500K di Giicomvec 2020 di JCC, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Sempat mengalami penundaan pembangunan pabrik karena krisis moneter, Hino akhirnya berhasil mencatatkan produksi ke-500.000 unit sejak kehadirannya di Indonesia 37 tahun lalu.

Presiden Direktur PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) Masahiro Aso mengatakan produksi kendaraan Hino ke 500.000 unit dicapai bersamaan dengan perayaan hadirnya Hino di Indonesia selama 37 tahun sejak berdirinya pada 17 Desember 1982.

"Hal ini merupakan bukti nyata keberadaan Hino semakin dapat diterima oleh masyarakat luas," ujarnya Masahiro Aso di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Dari sebanyak 500.000 kendaraan itu, sebanyak 45% berasal dari model UD Truk FN.

Berikut perjalanan panjang Hino di Indonesia.

1967. Hibah bus lengkap dari pemerintah Jepang kepada pemerintah Indonesia sebagai kompensasi pendudukan Jepang pada saat perang dunia kedua.

1970-an. Dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi darat, proses komersialisasi dan industrialisasi kendaraan bermotor Hino dimulai pada awal dekade 1970-an dengan ditandai dimulainya proses perakitan secara sederhana di Indonesia.

1982. Didirikan PT Hino Indonesia Manufacturing (HIM) yang merupakan perusahaan patungan antara prinsipal Hino Motors Ltd., Japan dengan Grup Salim, berlokasi di Tambun, Jawa Barat. Pada saat itu, HIM memproduksi komponen utama kendaraan bermotor untuk memenuhi kewajiban pendalaman manufaktur yang ditetapkan oleh pemerintah.

1980-an. Pada pertengahan dekade 1980an, diluncurkan kepada masyarakat luas truk Hino Ranger FF Series dan Bis AK Series, dilanjutkan dengan peluncuran truk FL dan FM pada awal tahun 1990an, yang merupakan cikal bakal sejarah suksesnya Hino di Indonesia.

1995. Diluncurkan mobil penarik atau tractor head SG221MA, guna mendukung kebijakan keselamatan berkendara.

1997. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan kendaraan komersial di Indonesia, pada April 1997 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik Hino di Kawasan Industri Kota Bukit Indah, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.

2003. Setelah mengalami penundaan pembangunan pabrik karena krisis moneter, pada 2003 menjadi awal bangkitnya Hino di Indonesia, diawali dengan restrukturisasi HIM menjadi HMMI dan HMSI. Peresmian pabrik baru HMMI oleh Menteri Perindustrian pada 8 September 2003 dan diluncurkannya generasi baru Hino Truk Ranger - FG, FL dan FM Series.

2006. Seiring dengan kebijakan energi baru terbarukan dan konservasi energi, Hino memproduksi kendaraan chasis bis berbahan bakar gas (CNG) pada 2006 guna memenuhi kebutuhan armada TransJakarta. Di samping itu teknologi engine yang dapat mengkonsumsi bahan bakar bio solar juga dikembangkan secara berkesinambungan sejalan dengan kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan campuran minyak nabati pada bahan bakar solar.

2009. Kapasitas terpasang produksi ditingkatkan melalui penambahan investasi dan modal kerja. Salah satu realisasinya melalui penambahan lini produksi yang semula hanya terdiri 1 (satu) lini produksi menjadi 2 (dua) lini produksi pada 2009. Peresmian perluasan pabrik HMMI tersebut dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 17 Desember 2009.

2012. Era baru bagi HMMI dengan dimulainya proses permesinan (machining) untuk komponen engine yang meliputi: cylinder block, cylinder head, camshaft, crankshaft, dan connecting rod. Komponen utama lainnya seperti transmisi, propeller shaft dan rear axle juga diproduksi di HMMI. Tingkat kandungan komponen dalam negeri pun meningkat dengan drastis. Saat ini tingkat kandungan dalam negeri Hino berada pada kisaran 50%-70%.

2011. HMMI tercatat sebagai perusahaan produsen pertama di Indonesia yang melakukan ekspor kendaraan truk dan bus sejak 2011 ke Vietnam dan Filipina. HMMI terus melebarkan jaringan ekspor kendaraan ke negara tujuan lainnya dengan total tujuan 15 negara (antara lain: Filipina, Vietnam, Laos, Haiti, Bolivia dan beberapa negara di Afrika Barat) sebanyak 13.000 unit kendaraan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Ekspor komponen kendaraan bermotor Hino juga telah dilakukan ke 17 negara tujuan. Kedepannya, volume dan nilai ekspor akan terus ditingkatkan, sejalan dengan diberlakukannya ambang batas emisi gas buang EURO 4 pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper