Bisnis.com, JAKARTA - Honda Prospect Motor optimistis produknya mampu menembus pasar Vietnam dan Filipina meski kedua negara itu sedang melakukan proteksi terkait dengan ekspor kendaraan utuh atau completely build up (CBU).
Vietnam dan Filipina, selaku negara tujuan ekspor otomotif Indonesia, mulai membatasi impor dengan menaikkan pajak barang hingga menerapkan batasan volume kendaraan yang boleh masuk.
Direktur Inovasi Bisnis, Penjualan dan Pemasaran PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan bahwa HPM tetap mampu mengekspor kendaraan ke dua negara tersebut, khususnya untuk produk Honda Brio.
"Kami dapat mengekspor kendaraan ke Filipina and Vietnam karena Brio kami sangat kompetitif. Jadi, mereka meminta ke kami untuk mengekspor Brio ke sana,"ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (18/2/2020).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) total ekspor Honda Brio mencapai 6.847 unit pada 2019 dengan negara tujuan Vietnam dan Filipina. Sementara itu, target ekspor HPM pada tahun ini mencapai sekitar 6.800 unit.
Adapun, nilai ekspor HPM pada 2019 mencapai Rp3,4 triliun, meningkat dibandingkan nilai ekspor 2018 yang mencapai Rp2,8 triliun.
Baca Juga
Yusak mengatakan bahwa HPM masih mengkaji langkah-langkah terkait dengan proteksi yang dilakukan Vietnam untuk emisi dan Filipina terkait dengan safeguard activation.
"Kami dan pemerintah masih melakukan beberapa kajian-kajian untuk menghadapinya. Saat ini masih dalam pembahasan," tuturnya.
Pemerintah diketahui memasang target ekspor sebanyak 1 juta unit pada 2025 dan 1,75 unit pada 2035. Angka tersebut cukup realistis mengingat pabrikan mobil Indonesia memiliki kapasitas produksi sebanyak 2,2 juta unit.