Bisnis.com, JAKARTA - PT Honda Prospect Motor (HPM) memproyeksikan bahwa pasar mobil impor pada 2020 akan berjalan stagnan seiring pembatasan impor oleh pemerintah.
Direktur Inovasi Bisnis dan Penjualan HPM Yusak Billy mengatakan bahwa secara keseluruhan pasar otomotif pada 2020 diproyeksikan sama dengan tahun lalu. Kebijakan pemerintah untuk membatasi impor kendaraan mengakibatkan pasar berjalan landai.
"Karena pemerintah juga membatasi jumlah impor mobil dan lebih memprioritaskan produksi dalam negri, hal ini dapat menyebabkan marketnya juga stagnan," ujar Yusak saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (9/2/2020).
Dia menambahkan bahwa importasi HPM sejalan dengan aturan pemerintah yakni maksimum 3 persen per tahun dari rerata dua tahun produksi. Impor kendaraan juga hanya menyasar pasar tertentu yang jumlahnya tidak banyak, seperti pasar mobil sedan.
"Kami sangat mengutamakan produksi dalam negri dengan terus meningkatkan kandungan lokal," tuturnya. Salah satunya adalah Honda Brio yang tingkat kandungan lokalnya sudah mencapai 89 persen.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2019 HPM mencatatkan impor kendaraan utuh atau CBU sebanyak 3.066 unit, turun 46,02 persen dari 2018.
Sejak pertengah tahun lalu, pemerintah diketahui berupaya mengendalikan impor kendaraan bermotor mobil secara utuh terhadap pelaku usaha otomotif yang tidak memberikan nilai tambah.
Hasilnya, defisit neraca perdagangan kendaraan bermotor dan bagiannya berbalik menjadi surplus.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri otomotif berhasil mencatatkan surplus neraca perdagangan US$999,30 juta setelah pada tahun sebelumnya defisit US$516,60 juta.