Bisnis.com, JAKARTA – Kendati penjualan otomotif global pada tahun lalu cenderung lesu, produsen mobil mewah Rolls-Royce dan Bentley justru berhasil membukukan kinerja positif.
Rolls-Royce mencatatkan kenaikan penjualan hingga 25% (yoy) pada 2019. Salah satu kontributor utamanya adalah sport utility vehicle andalan mereka, Cullinan, yang baru dirilis setahun lalu.
Sepanjang tahun lalu perusahaan asal Ingris ini menjual 5.152 unit kendaraan, lebih banyak ketimbang tahun 2018 yang hanya 4.107 unit.
“Permintaan Cullinan secara global berkontribusi besar, dan kami harapkan akan terus stabil pada tahun ini,” ujar CEO Rolls-Royce Torsten Mueller-Oetvoes yang dilansir Reuters, Rabu (8/1/2020).
Penjualan terbesar Rolls-Royce berasal dari Amerika Utara yang mencapai sepertiga penjualan, disusul China dan Eropa.
Sementara itu, produsen mobil mewah lainnya, Bentley, juga sukses mencetak kinerja positif pada 2019. Perusahaan asal Inggris ini membukukan kenaikan penjualan 5% (yoy). Hal itu terjadi lantaran larisnya penjualan di Eropa dan Amerika.
Total kendaraan terjual pada tahun lalu mencapai 11.006 unit. Salah satu model terlaris adalah Continental GT Convertible. “Pencapaian ini membuat Bentley kembali mencetak laba sekaligus memberi sinyal yang kuat pada kinerja tahun ini,” kata CEO Bentley Adrian Hallmark.
Bentley tidak merilis berapa laba sepanjang 2019, tetapi pada 9 bulan berjalan tahun lalu perusahaan di bawah naungan Volkswagen Group ini mencetak laba operasional 65 juta euro. Pada 2018 Bentley merugi 288 jut euro lantaran tertundanya produksi model Continental GT serta dampak selisih kurs.
Adapun pada tahun lalu penjualan Bentley di China melorot 12% (yoy) menjadi 1.940 unit. Bentley berdalih hal ini terjadi karena model Continental GT baru dipasarkan di China pada Desember.