Bisnis.com, JAKARTA – PT Toyota Astra Motor (TAM) menilai penurunan belanja iklan televisi oleh industri otomotif pada tahun ini disebabkan oleh pergeseran fokus strategi pabrikan yang lebih mendorong penjualan dibandingkan branding.
Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bahwa sebenarnya penurunan belanja iklan televisi tidak hanya terjadi pada industri otomotif, melainkan di seluruh sektor industri. Khusus industri otomotif, menurutnya hal ini tidak merupakan dampak dari kondisi pasar yang menurun.
Dia menjelaskan bahwa saat pasar cenderung turun, agen pemegang merek (APM) akan lebih berfokus menggenjot penjualan melalui sales expense. Contohnya, APM menggelar berbagai kegiatan dan pameran ketimbang mengiklan.
“Kalau jualan turun, biasanya pilihannya sales expense, makanya lebih banyak sepertinya yang melakukan, atau melebur keduanya, antara marketing expense dan sales expense untuk jualan,” katanya kepada Bisnis, Senin (9/12/2019).
Menurutnya, aktivitas marketing expense seperti mengiklan biasanya tidak terkait langsung dengan target penjulaan. Kegiatan seperti ini lebih ditujukan untuk meningkatkan branding daripada membukukan surat pemesanan kendaraan (SPK).
Di sisi lain dia menilai aktivitas pemasaran atau marketing juga sudah mulai bergeser seiring dengan perubahan karakteristik masyarakat. Menurutnya, kanal digital melalui medium live streaming dan gamification menjadi pilihan menarik saat ini.
“Sehingga bisa jadi, yang namanya total belanja iklan secara advertising itu sudah mulai menurun untuk media konvensional televisi, bisa jadi tidak tumbuh, karena faktor di tahun ini agak berbeda, jualan mengalami penurunan,” katanya.
Dia mengatakan bahwa kecenderungan beriklan pada media konvensional akan semakin menurun seiring dengan perubahan tersebut. Kendati demikian, televisi masih akan tetap diperlukan untuk menjangkau konsumen di daerah yang belum terjangkau internet dengan paripurna.
Dia juga mengatakan bahwa pola pencarian informasi oleh konsumen saat ini lebih banyak dilakukan secara dalam jaringan (daring). Namun, cara pembelian unit kendaraan masih tetap dilakukan secara langsung tanpa melalui internet.
Merujuk pada data layanan sistem monitoring iklan televisi (TVC) Adstensity dari PT Sigi Kaca Pariwara, nilai belanja iklan televisi untuk produk otomotif pada Januari—Oktober 2019 mencapai Rp584,37 miliar, menurun 38,07% secara tahunan.