Bisnis.com, JAKARTA – PT Eurokars Mazda Indonesia (EMI) menyatakan kehadiran Mazda CX-8, CX-5 dan Mazda 2 pada bulan ini tidak bertujuan untuk mengerek penjualan menjelang akhir tahun.
Pekan lalu Mazda melakukan penyegaran terhadap dua produk andalannya di pasar Indonesia, yakni CX-5 dan Mazda 2. Penyegaran ini menyusul peluncuran model baru CX-8 yang dirilis sehari sebelumnya.
Presiden Direktur EMI Roy Arman Afandy mengatakan bahwa penyegaran dilakukan menjelang akhir tahun bukan sebagai strategi menggenjot penjualan pada 2019. Menurutnya, hal itu dilakukan lantaran ketersediaan unit baru didapatkan pada periode ini.
“Kebetulan sih kita lihat barangnya ready akhir tahun, karena ini memang facelift saja jadi kami tidak buat launching besar-besaran seperti CX-8 kemarin. Ini hanya penyegaran dari Mazda 2 maupun CX-5 yang sudah ada,” katanya di Jakarta.
Menurutnya penjualan CX-5 dan Mazda 2 baru akan mencapai periode puncaknya pada 3 bulan — 6 bulan ke depan. Roy menjelaskan bahwa dua produk yang disegarkan tesebut memiliki segmen pasar yang berbeda.
Mazda 2 secara khusus akan menyasar anak muda, khususnya mahasiswa yang membutuhkan mobil kompak untuk berkendara di kawasan metropolitan. Adapun, CX-5 menyasar keluarga kecil dari kalangan menengah ke atas.
Dia mengatakan bahwa peluncuran produk baru pada tahun ini merupakan bagian dari strategi global Mazda yang berfokus pada segmen mobil utilitas sportif dan sedan. Untuk pasar dalam negeri, Mazda masih berfokus mobil sport dan sedan buntung.
“Kami mengikuti arahan dari Mazda global, mereka kan fokus di market SUV [sport utility vehicle] dan sedan. Tapi sementara ini kan market sedan di Indonesia belum besar, jadi kami prioritaskan market Indonesia yang ada dulu. Selama ini 2019, untuk Mazda ini paling tinggi dari CX-5 dan Mazda 2,” katanya.
New Mazda 2 dipasarkan dengan harga Rp285,3 juta untuk tipe R dan Rp302,8 juta untuk tipe GT. Adapun, CX-5 tersedia dalam tersedia dalam tiga varian yang dipasarkan dengan harga mulai dari Rp508,8 juta hingga Rp588,8 juta. Harga on the road DKI Jakarta tersebut, sudah termasuk kenaikan tarif bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) menjadi 12,5%.
Direktur Penjualan dan Pemasaran EMI Ricky Thio menjelaskan hingga Oktober penjualan Mazda sudah mencapai sekitar 4.100 unit. Namun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah itu lebih rendah.
Dia mengatakan untuk CX-5 dan Mazda 2 yang baru disegarkan sudah mulai didistribusikan pekan lalu, masing-masing sudah tersedia sekitar 100 unit. Dia mengharapkan stok itu dapat mencukupi permintaan hingga akhir tahun ini.
“Januari kami ada datang unit lagi sekitar 150—200 unit,” ujarnya.
Tahun ini dia menargetkan penjualan dapat mencapai kisaran 5.100 unit dengan pangsa pasar mencapai sekitar 0,6%.