Bisnis.com, JAKARTA – Aston Martin merilis sport utility vehicle (SUV) pertamanya yang diharapkan dapat membawa tuah untuk membalik nasib buruk mereka pada tahun ini.
Aston Martin merilis DBX sebagai SUV pertama mereka di Beijing pada Rabu (20/11/2019). Bermodal postur lebih jangkung dari SUV di segmen yang sama, mobil ini dilengkapi dapur pacu yang sama dengan Aston Martin Vantage dan DB11 V8, yakni AMG M177 4.000 cc twin turbo V8.
Aston Martin yang terkenal sebagai mobil James Bond ini telah mengalami kebangkrutan sebanyak tujuh kali sepanjang 106 tahun berdiri. Mobil ini juga telah berganti-ganti pemilik selama seabad terakhir, termasuk pernah dibeli oleh Ford Motor Co.
Nasib buruk itu tampaknya masih menghantui mereka hingga tahun ini. Harga saham mereka terus menukik seiring dengan melesetnya realisasi penjualan dari target sepanjang tahun ini. Sejak menjadi perusahaan terbuka sejak tahun lalu, harga sahamnya telah menyusut sekitar 75%.
Aston Martin yang mencatatkan rugi sebelum lama sebesar US$118 juta pada sembilan bulan tahun ini, telah membangun pabrik baru di Wales. Pabrik ini akan dikhususkan untuk membuat model SUV DBX mulai tahun depan.
Dikutip dari Reuters, Pejabat Executive Aston Martin Andy Palmer mengatakan bahwa model tersebut sangat penting bagi perusahaan saat ini. Model ini diharapkan dapat menjadi pendulang keuntungan untuk menambal rugi perusahaan saat ini.
“Kami saat ini memilki beban biaya atas pendirian pabrik tanpa adanya pendapatan yang dapat menutup itu. Dari sudut pandang seperti ini, tentunya model ini akan sangat penting untuk kami,” katanya.
Aston Martin menargetkan mobil ini dapat menarik minat dari kalangan perempuan dengan sejumlah program penjualan dan fitur yang ditawarkan khusus untuk kaum hawa.
Setelah percobaan produksi pertama sukses, produksi DBX selanjutnya akan dimulai pada kuartal kedua 2020. Kondisi ekonomi pada periode tersebut diharapkan lebih kondusif untuk mendorong produksi, termasuk produksi mobil sport mereka di Gaydon, Inggris.