Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Lesu, Produsen Adu Strategi Rilis Mobil Baru

Setiap pabrikan memiliki strateginya maing-masing, khususnya dari segi waktu dan model yang dirilis pada tahun ini.
ilustrasi./ANTARA
ilustrasi./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Pabrikan otomotif masih gencar merilis produk anyar demi menggairahan pasar yang tengah lesu sekaligus menjaga kepercayaan konsumen.

Produk baru merupakan pilihan hampir seluruh merek di Indonesia pada 2019 untuk menstimulus konsumen. Namun, setiap pabrikan memiliki strateginya maing-masing, dari segi waktu dan model yang dirilis pada tahun ini.

Toyota merupakan salah satu merek paling agresif merilis produk baru pada tahun ini. Merek asal Jepang ini setidaknya merilis 10 model baru di pasar domestik. Jumlah itu hampir dua kali lipat model baru mereka yang dirilis pada 2018, yakni enam model.

Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan strategi agresif tersebut sudah dicanangkan sejak akhir tahun lalu. Pihaknya memproyeksikan pasar akan cenderung menurun tahun ini karena helatan pesta demokrasi.

“Kami sudah komitmen akan perkenalkan produk baru lebih banyak pada 2019, kami waktu itu sudah bilang karena kondisinya industri otomotifnya akan turun. Jadi, pasar harus digairahkan dengan sesuatu. Kalau 2018 itu kami punya enam model baru, dan tahun ini kami memperkenalkan 10 model baru,” katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Pada awal tahun ini Avanza dan Camry mengawali barisan mobil-mobil baru Toyota. Dua model itu disusul oleh C-HR Hybrid dan Hilux Single Cabin, masing-masing dirilis pada Apri dan Juni. Memasuki semester II/2019, Toyota kembali merilis enam produk baru.

Pasar Lesu, Produsen Adu Strategi Rilis Mobil Baru

C-HR Hybrid/Toyota

Suryo mengatakan hingga akhir tahun ini tak menutup kemungkinan Toyota masih akan merilis produk baru. Dia mengatakan keputusan untuk menghadirkan suatu model baru kadang tidak dapat diperkirakan dengan pasti.

Dia mencontohkan model Camry yang dirilis pada awal 2019. Model ini sejatinya disiapkan untuk dirilis pada akhir 2018. Namun, nilai tukar rupiah yang terlalu tinggi dan defisit neraca perdagan Indonesia, membuat TAM mengulur keputusan membawa mobil impor itu.

Menurutnya, terdapat dua hal yang pasti menjadi pertimbangan utama dalam merilis produk baru. Pertama, kondisi pasar yang dilihat dari geliat penjualan kendaraan roda empat. Kedua, kondisi pasar dari sisi persaingan dengan merek lain.

“Jadi tidak hanya karena terjadi penurunan terhadap minat beli, tapi juga karena kompetisi dan persaingan yang semakin intens yang menyebabkan automaker merilis produk baru. Kalau persaingan semakin intens, bisa membuat perusahan me-refresh produk,” ujarnya.

Menurutnya, strategi ini berhasil menjadi penopang penjualan Toyota pada tahun ini. Kendati mengalami penurunan yang sejalan dengan kondisi industri otomotif nasional sepanjang Januari—September, persentasenya hanya 5% lebih atau rendah dari penurunan penjualan nasional sebesar 12,03%.

Pasar Lesu, Produsen Adu Strategi Rilis Mobil Baru

New X1/BMW

STRATEGI BMW

Merek lain yang turut bertumpu pada model baru untuk menumbuhkan gairah pasar adalah BMW Group. Sepanjang tahun ini pabrikan asal Jerman ini telah merilis belasan produk, termasuk model The New X1 pada yang dirilis bulan ini.

Vice President of Sales BMW Group Indonesia Bayu Riyanto menjelaskan The X1 merupakan model BMW paling laris di Indonesia, mencapai 40% dari total penjualan. Menurutnya, Harganya yang relatif lebih murah karena dirakit di Indonesia membuat model ini begitu disukai.

Keputusan menjadikan produk ini sebagai penutup balada mobil baru BMW pada tahun ini memiliki pertimbangan tersendiri. Bayu menuturkan pihaknya sengaja melakukan hal ini karena periode akhir tahun dinilai akan membawa tuah lebih baik pada penjualan.

“Hal ini sudah kami proyeksikan sejak tahun lalu, meski pasar turun kami berkomitmen untuk dorong terus produk baru. Kami sudah proyeksikan juga semester II, khususnya akhir tahun daya beli akan lebih baik, makanya kami sengaja rilis X1 di akhir,” tuturnya kepada Bisnis.

Strategi ini terbukti membantu BMW mencatatkan kinerja positif pada tahun ini. Di tengah penurunan pasar domestik hingga November, penjualannya tercatat sebanyak 1.873 unit, atau tumbuh 1,2% secara tahunan.

Hampir seluruh merek sependapat bahwa pasar pada paruh kedua lebih baik dibandingkan paruh pertama tahun ini. Namun, tidak serta-merta semua merek melakukan perilisan produk menjelang akhir tahun.

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) justru memilih memasarkan model baru Ertiga Sport dan New Carry pada semester I/2019. Hanya satu model yang dirilis pada paruh kedua tahun ini, yakni Jimny yang dirilis di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019.

Direktur Pemasaran 4W SIS Donny Saputra menjelaskan strategi itu dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan penjualan pada paruh kedua. SIS memilih memasarkan produknya lebih awal dengan harapan saat penjualan mulai terdongkrak model-model baru mereka jadi pilihan konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper