Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penggagas Xpander Beberkan Strategi Bisnis Mitsubishi di Indonesia

Takao Kato yang belum genap satu tahun menduduki posisi puncak Mitsubishi pernah menjabat sebagai kepala pabrik yang memproduksi Xpander di Indonesia.
Xpander Cross/Bisnis-Ilman A Sudarwan
Xpander Cross/Bisnis-Ilman A Sudarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Kelahiran Xpander pada 2017 tak lepas dari visi Takao Kato, CEO Mitsubishi Motors Corporation. Kini Mitsubishi kembali merilis Xpander versi Crossover di Indonesia.

Kato yang belum genap satu tahun menduduki posisi puncak Mitsubishi itu pernah menjabat sebagai kepala pabrik yang memproduksi Xpander di Indonesia.

“Sebelum penugasan sebagai CEO pada Juni, saya sebelumnya merupakan kepala pabrik Xpander di Indonesia dan saya terlibat dalam pengembangannya di Indonesia,” ujarnya, Selasa (12/11/2019).

Dia mengatakan bahwa pengalaman itu membuatnya memahami pentingnya posisi Indonesia di pasar global bagi Mitsubishi. Dia menyatakan akan bersikap kolaboratif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui kerja sama dengan pemerintah dan swasta di Indonesia.

Kato menyatakan Indonesia adalah negara induk Xpander di seluruh dunia. Kehadiran pabrik di Indonesia tidak hanya memenuhi permintaan kebutuhan dari dalam negeri, melainkan juga untuk dipasarkan ke luar negara. Mobil ini sudah diekspor ke 13 negara dengan jumlah lebih dari 80.000 unit.

Guna mendorong peran Xpander sebagai salah satu model terlaris Mitsubishi di Tanah Air, pihaknya memutuskan untuk merilis Xpander Cross pada Selasa (12/11/2019). Dia menyatakan model ini akan lebih mewakili DNA Indonesia.

“Mobil ini dikembangkan untuk Indonesia, disesuaikan dengan pasar Indonesia. Kami siap sekali buat perkenalkan model baru ini, yang akan lebih mewakili DNA Inodneisa dan lebih banyak rasa SUV dan petulangan dalam model ini,” ujarnya.

Selain model baru, pihaknya akan menambah kapasitas produksi hingga menjadi 220.000 unit per tahun pada 2020. Investasi yang digelontorkan untuk mewujudkan hal itu mencapai sekitar Rp500 miliar. Ekspansi ini juga diharapkan dapat mendorong kapasitas ekspor dari Indonesia.

“Tahun ini terakhir kita menikmati kapastias produksi yang lama, tahun depan kami akan nikmati kapasitas produksi yang baru. Saya saudah keliling dunia dan ternyata banyak negara yang belum punya Xpander, oleh sebab itu ini menjadi perhatian kami untuk melihat pasar dan melakukan peningkatan jika diperlukan,” katanya.

Kendati demikian, dia menyatakan pihaknya belum berencana mendirikan pusat riset dan pengembagan di Indonesia karena sudah ada di Thailand. Padahal, wacana itu pernah disampaikan oleh pendahulunya di tampuk pimpinan Mitsubishi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper