Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil Petualang Masih Garang

Penjualan wholesales mobil 4x4 menunjukkan tren positif di tengah lesunya penjualan secara industri.
Suzuki Jimny. /Suzuki
Suzuki Jimny. /Suzuki

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan wholesales mobil 4x4 menunjukkan tren positif di tengah lesunya penjualan secara industri. Namun, produksi mobil petualang secara industri mengalami penurunan.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari—Agustus total penjualan mobil 4x4 mencapai 2.697 unit, naik 32,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Sepanjang Juli-Agustus 2019, total penjualan mobil 4x4 mencapai 776 unit, meningkat 33,33% dari Juli—Agustus 2018 sebanyak 587 unit. Tren positif tersebut merupakan kelanjutan dari performa pada semester I/2019 di mana penjualan mobil 4x4 naik 32,03% dari semester I/2018.

Namun demikian, produksi mobil 4x4 tercatat mengalami penurunan pada periode yang sama. Sepanjang Januari—Agustus produksi sebanyak 13.680 unit, menurun 9,01% dibandingkan periode yang sama pada 2018.

Sepanjang semester I/2019, total produksi domestik tipe kendaran tersebut mencapai 9,080 unit, turun 5,77%. Penurunan produksi berlanjut pada Juli—Agustus yang tercatat secara kumulatif sebanyak 4.600 unit, menurun 14,8% dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, secara industri total penjualan mobil pada Januari—Agustus tercatat sebanyak 660,720 unit. Jumlah penjualan itu mengalami penurunan sebesar 13,44% dari penjualan pada Juli—Agustus 2018 sebanyak 763,322.

Excecutive GM PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto menuturkan, positifnya pertumbuhan mobil 4x4 didorong oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah karakteristik dan fiturnya yang dibutuhkan oleh pasar di Indonesia.

“Kendaraan 4x4 memang dikembangkan sebagai kendaraan yang mampu melintasi geografis yang bervariasi, termasuk struktur jalanan yang kurang baik. Makanya tidak heran di Indonesia banyak yang menggunakan kendaraan 4x4 sebagai kendaraan off-road,” katanya kepada Bisnis, Kamis (26/9/2019).

Menurutnya, nilai fungsinya yang lebih fleksibel dinilai menjadi salah satu pendorong permintaan pasar tetap tinggi. Selain itu, menurutnya faktor tampilan dan desain mobil 4x4 yang baik juga mendorong kinerja penjualan.

“Dari sisi tampilan, kendaraan 4x4 juga memiliki tampilan yang gagah, sehingga juga cocok untuk digunakan di dalam kota. Jadi tidak hanya garang di jalanan, tapi juga bisa dipakai beraktivitas di dalam kota,” katanya.

Kendati demikian, secara umum menurutnya penjualan mobil 4x4 juga tetap terdampak oleh berbagai faktor seperti stagnasi tingkat konsumsi masyarakat, ketidakpastian global, dan harga komoditas unggulan dalam negeri yang masih tertekan.

Sepanjang Januari—Agustus, total penjualan mobil 4x4 Toyota mencapai 734 unit, meningkat 13,27% dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 648 unit. Model Fortuner VRZ 2.7 dan Fortuner G 2.7 menjadi pendorong penjualan.

Namun demikian, produksi mobil 4x4 oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) tercatat mengalami penurunan sebesar 17,54%. Hingga Agustus, produksinya mencapai 11.450 unit, sedangkan pada Januari 2018—2019 produksinya mencapai 13.886 unit.

Direktur Administrasi TMMIN Bob Azam mengatakan bahwa jumlah produksi tersebut sangat berhubungan dengan tingkat permintaan pasar. Menurutnya, segmen ini memiliki karakteristik tersendiri sebagai kendaraan premium.

Sementara itu, Suzuki melalui model New Jimny yang mulai didistribusikan pada Juni mencatatkan penjualan sebanyak 395 unit pada tahun ini. Model ini sukses mengantarkan Suzuki menjadi penguasa pasar 4x4 dengan kapasitas mesin di bawa 1.500 cc.

Kendati demikian, Direktur Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra mengatakan bahwa model New Jimny saat ini bukanlah produk volume maker. Menurutnya, mobil ini secara spesifik diluncurkan di Indonesia untuk memenuhi permintaan para pencinta model tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper