Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil Mercedes-Benz, Daimler AG, menyimpan ribuan mobil produksi mereka di bekas bandara militer di Jerman utara menyusul masalah pada pemasok yang menunda pengiriman kendaraan kepada pelanggan.
Mobil yang menumpuk ini sebagian besar adalah SUV terbaru Mercedes dari lini GLE dan model lainnya berbaris dan membentang di landasan di bekas bandara Ahlhorn dekat kota Bremen. SUV yang dijual mulai sekitar $ 56.000, dibuat di AS untuk pelanggan Eropa.
Perusahaan telah empat kali merevisi proyeksi laba dalam waktu kurang dari satu tahun. Yang terakhir pada pada bulan Juli ketika perusahaan memasukkan "pembaruan model yang lebih lambat" sebagai salah satu alasan pemangkasan.
Pada saat itu, Chief Executive Officer Daimler Ola Kallenius menyoroti masalah kinerja penjualan SUV perusahaan dalam satu kuartal. Masalah dengan pemasok di AS menyebabkan kemacetan produksi, kata Kallenius saat itu.
Saham Daimler menguat 2,1 persen ke level 43,93 euro di awal perdagangan di bursa Jerman, memangkas pelemahan sepanjang tahun ini menjadi 4,3 persen. Produsen mobil ini tengah berada di bawah tekanan dari melambatnya pasar secara global.
Baca Juga
Mobil-mobil Mercedes terparkir di landasan bandara Ahlhorn, Jerman/Bloomberg
Seorang juru bicara Daimler merinci masalah pemasok setelah peluncuran lini terbaru GLE ke pasar pasar dan lonjakan output di pabrik, yang menyebabkan penundaan pengiriman mobil ke pelanggan. Akan tetapi, permintaan untuk kendaraan tetap kuat.
“Mercedes menggunakan situs penyimpanan di seluruh dunia untuk memarkir mobil sementara untuk menunggu pengiriman, termasuk bekas bandara Ahlhorn yang saat ini digunakan,” kata juru bicara tersebut dalam pernyataan melalui e-mail.
"Penyimpanan sementara kendaraan adalah proses yang benar-benar normal," lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.
Ini bukan pertama kalinya produsen mobil Jerman memarkir inventaris di bandara. Volkswagen AG menyewa ribuan tempat di bandara Brandenburg yang belum selesai dibangun di Berlin ketika produsen mobil ini meningkatkan produksi sebelum dimulainya peraturan emisi baru.