Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Fleet Lesu, Penjualan Mobil Kabin Ganda Sasar Ritel

Fluktuasi harga komoditas tambang dan perkembunan berdampak pada penjualan kendaraan kabin ganda.
Mitsubishi Triton. /MMKSI
Mitsubishi Triton. /MMKSI

Bisnis.com, JAKARTA – Fluktuasi harga komoditas tambang dan perkembunan berdampak pada penjualan kendaraan kabin ganda. Pelaku usaha pun mencari cara lain untuk mengerek penjualan dengan tidak hanya fokus pada konsumen fleet, melainkan juga berupaya menyasar pasar ritel.

Salah satu produsen mobil kabin ganda yang berupaya untuk menggarap pasar ritel ialah Mitsubishi Motors melalui New Triton. Generasi terbaru Triton ini telah dilengkapi berbagai sensor dan fitur yang bertujuan tidak hanya memberikan rasa aman bagi pengemudi dan tetapi juga pengguna jalan lainnya.

Head of Sales and Marketing Group Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Imam Choeru Cahya mengatakan, desain New Triton telah menggunakan dynamic shield sehingga lebih elegan lengkap beragam fitur keselamatan. Beberapa perubahan desain dan interior diarahkan untuk menjadikan kendaraan ini lebih nyaman bagi pengguna.

"New Triton ini senyaman kendaraan penumpang sehingga kami harapkan dapat volume dari konsumen ritel," ujarnya baru-baru ini.

Imam mengatakan, saat ini sekitar 80% konsumen pengguna New Triton adalah perusahaan (fleet) sektor pertambangan, perkebunan, serta minyak dan gas. Selain itu, terdapat juga perusahaan konstruksi dan lainnya yang membutuhkan kendaraan tangguh dan nyaman.

Pangsa penjualan di luar fleet, katanya, masih sangat kecil, tetapi terbuka peluang karena New Triton kini lebih nyaman dan aman. Beragam fitur untuk keselamatan dan kenyaman diharapkan dapat menarik minat konsumen ritel.

"Kami arahkan ke 25% untuk yang ritel ini karena kendaraan ini dari 20% saat ini," ujarnya.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat Triton merupakan pemimpin pasar kabin ganda dengan pangsa pasar di atas 50%.  Menggarap pasar ritel untuk Triton tentu bukan pekerjaan mudah karena segmennya sangat terbatas.

Hingga sejauh ini, saingan terdekat Triton ialah Toyota Hilux, Nissan Navara disusul Isuzu D-Max. Gambaran karakter konsumen untuk untuk double cabin pun hampir sama karena penggunanya mayoritas perusahaan sektor komoditas dan konstruksi.

General Manager Marketing Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril mengatakan, perlambatan penjualan pada semester I/2019 terjadi karena pengguna terbesar kabin ganda umumnya dan D-Max khususnya adalah perusahaan sektor pertambangan dan perkebunan. Perlambatan harga komoditas membuat penjualan kabin ganda terdampak.

“Ya karena pasar terbesar ada di pertambangan dan perkebunan. Kami akan tetap fokus di dua terget segmen utama tersebut,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (21/8/2019).

Attias tidak menampik saat itu pangsa pasar untuk ritel untuk D-Max sangat terbatas. Mayoritas penjualan D-Max masih menyasar pasar konsumen fleet.  Dia berharap, perjualan membaik pada kuartal IV.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper