Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Tak Buru-Buru Adopsi Kendaraan Listrik

Pemerintah India menyatakan belum menetapkan tenggat untuk meluncurkan kendaraan listrik maupun pelarangan produksi kendaraan berbahan bakar fosil.
Narendra Modi menyapa para pendukungnya setelah dilantik menjadi Perdana Menteri (PM) India untuk periode kedua di Istana Presiden di New Delhi, India, Kamis (30/5/2019)./Reuters-Adnan Abidi
Narendra Modi menyapa para pendukungnya setelah dilantik menjadi Perdana Menteri (PM) India untuk periode kedua di Istana Presiden di New Delhi, India, Kamis (30/5/2019)./Reuters-Adnan Abidi

Bisnis.com, NEW DELHI – Pemerintah India menyatakan belum menetapkan tenggat untuk meluncurkan kendaraan listrik maupun pelarangan produksi kendaraan berbahan bakar fosil.

Dilansir Reuters, Rabu (21/8/2019), pemerintahan di bawah Perdana Menteri India Narendra Modi berupaya memacu adopsi kendaraan listrik guna memangkas impor bahan bakar minyak sekaligus untuk mengurangi polusi yang semakin mengkhawatirkan.

Pada Juni lalu, tim kebijakan publik Pemerintah India telah merekomendasikan penggunaan sepeda motor elektrik mulai 2025.

Adapun saat ini industri otomotif India tengah menghadapi tekanan hebat lantaran pertumbuhan ekonomi yang rendah di negara ini, membuat permintaan kendaraan lesu. Alhasil sejumlah produsen kendaraan terpaksa menghentikan produksi serta memangkas jumlah karyawan.

Adopsi kendaraan listrik belakangan semakin masif. Sejumlah negara terus memacu pengembangan kendaraan jenis ini yang dinilai efisien dan ramah lingkungan.

Tak terkecuali Indonesia, yang kini tengah bersiap menyambut era mobil listrik pasca keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Galih Kurniawan
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper