Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Pemangkasan Karyawan, Ini Kata Bos Nissan Indonesia

Nissan diketahui akan memangkas sekitar 830 pegawai dan mengurangi kapasitas produksi di Indonesia.
Mobil All New Nissan Livina di pajang saat peluncurannya, di Jakarta, Selasa (19/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Mobil All New Nissan Livina di pajang saat peluncurannya, di Jakarta, Selasa (19/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Nissan diketahui akan memangkas sekitar 830 pegawai dan mengurangi kapasitas produksi di Indonesia. Adapun secara global akan ada pengurangan 12.500 posisi secara bertahap hingga 2023.

CEO Nissan, Hiroto Saikawa mengatakan bahwa keputusan itu diambil sebagai upaya memperbaiki kinerja operasi dan efisiensi investasi.

“Sebagai bagian dari upaya kami untuk memperbaiki operasi dan efisiensi investasi, kami mengambil tindakan untuk menghentikan atau mengurangi kapasitas di lini produksi di delapan lokasi. Dari tahun fiskal 2020-2021 kami akan menghentikan atau mengurangi kapasitas, di lini atau pabrik di 6 lokasi," ujarnya dalam pernyataan resmi minggu lalu.

Ketika dikonfirmasi, Isao Sekiguchi, President Director Nissan Motor Indonesia (NMI), mengatakan Nissan Indonesia belum bisa membagikan informasi detail terkait hal tesebut.

"Tidak ada detail spesifik yang dapat dibagikan saat ini," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (1/8/2019).

Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/8/2019), Nissan Motor merencanakan restrukturisasi terbesar dalam satu dekade dan memangkas hampir sepersepuluh tenaga kerja dan menutup sejumlah pabrik untuk mengendalikan biaya yang menggelembung ketika Carlos Ghosn menjadi CEO.

Selain itu, perekonomian China yang melambat, karena tertekan perang dagang dengan Amerika dan regulasi emisi yang ketat hingga peningkatan penjualan kendaraan listrik, telah memperburuk kinerja Nissan.

Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan Nissan memengaruhi delapan fasilitas termasuk di Spanyol dan Indonesia, tempat produksi hatchback subkompak March dan model Datsun.

Laba operasional kuartal pertama Nissan anjlok 98,5% menjadi 1,6 miliar yen atau US$14,80 juta, dan menjadi kinerja terburuknya sejak kerugian pada kuartal Maret 2008. Nissan juga akan mengurangi produksi kendaraan global sekitar 10% hingga Maret 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Galih Kurniawan
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper