Bisnis.com, BOGOR - PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku agen pemegang merek Mazda, masih menunggu kenaikan penjualan sebagai salah satu syarat untuk membangun pabrik perakitan di Indonesia.
Presiden Direktur PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) Roy Arman Arfandy mengatakan bahwa keputusan untuk membangun pabrik perakitan di Indonesia bukanlah hal mudah. Sejumlah kendala seperti volume penjualan yang masih minim menjadi salah satu alasan Mazda belum memiliki pabrik perakitan di Tanah Air.
"Secara volume [penjualan] kita belum cukup. Untuk membangun sesuatu harus dihitung ongkosnya. Kalau secara skala ekonomi belum masuk kan berat di kantong," ujarnya di Bogor, Senin (8/7/2019).
Roy tak menjelaskan lebih jauh berapa volume penjualan yang dibutuhkan agar bisa membangun pabrik perakitan di Indonesia.
Saat ini diketahui PT EMI masih mendatangkan secara utuh seluruh produknya dari tiga negara yakni Jepang, Thailand, dan Malaysia.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan Mazda selama Januari hingga Mei 2019 mencapai 2.195 unit atau turun sekitar 14,7% dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 2.574 unit.