Bisnis.com, JAKARTA--Penjualan kendaraan selama 4 bulan pertama 2019 melambat 14,33% dibandingkan periode yang sama 2018. Toyota masih memimpin pasar disusul Daihatsu, Mitsubihi Motors, Honda dan Suzuki.
Merujuk pada data Gaikindo yang diolah PT Astra Internasional Tbk., menyebutkan total pengiriman kendaraan ke diler (wholesales) pada Januari-April 2019 sebanyak 337.892 unit, menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama 2018 yang sebanyak 394.411 unit.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi sebelumnya tidak menampik jika penjualan hingga April masih melanjutkan tren perlambatan dari kuatal I/2019.
"Penjualan domestik kuartal I/2019, Januari hingga Maret, bahkan ada indikasi April penjualan domestik agak turun 12% hingga 13%," ujarnya baru-baru ini.
Nangoi menuturkan, konsumen masih menahan belanja karena masih melihat perkembangan situasi politik. Selain itu, pertumbuhan ekonomi kuartal I/2019 sedikit di bawah target pemerintah yakni 5,07% dari target 5,2%.
Dia berharap penjualan otomotif akan kembali meningkat setelah pengumuman pemenang pemilu pada bulan ini. Tambah lagi, harga komoditas relatif cukup baik dan proyek infrastruktur masih terus berlanjut.
"Harusnya tidak akan turun dan bisa kembali lagi [tren positif]," tambahnya.
Di tengah perlambatan penjualan kendaraan pada 4 bulan pertama, Toyota tercatat mampu memasarkan sebanyak 107.169 unit, turun 6,34%. Capaian itu membuat Toyota mampu meningkatkan pangsa pasar ke level 31,72% mengingat pada periode yang sama tahun 2018, pangsa pasar Toyota sebesar 29,01%.
Kondisi serupa dialami oleh Daihatsu yang mampu memperbesar pangsa pasar menjadi 19,78% dari posisi 17,87% pada 4 bulan pertama 2018. Sepanjang Januari-Maret 2019, Daihatsu memasarkan sebanyak 66.825 unit, turun 5,18% dibandingkan periode yang sama 2018.
Penurunan penjualan cukup dalam, alias lebih besar dari pasar otomotif nasional pada 4 bulan pertama 2019 dialami oleh Mitsubishi Motors, Honda dan Suzuki. Hal itu membuat pangsa pasar ketiga merek ini sedikit menciut dibandingkan periode 4 bulan pertama 2018.