Bisnis.com, JAKARTA—PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memulai uji coba bus listrik dengan menggandeng PT Bakrie & Brothers Tbk yang menjadi pemasok bus listrik BYD. Dalam jangka panjang emiten berkode BNBR ini berencana melakukan lokalisasi bus listrik di Tanah Air.
Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk Bobby Gafur Umar mengatakan, bus listrik menjadi salah satu solusi untuk menekan impor bahan bakar minyak. Langkah yang dilakukan Pemprov DKI dan Transjakarta sengan memanfaatkan kendaraan listrik dalam jangka panjang akan berdampak positif.
"Apa yang dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta hari ini dengan mulai memanfaatkan kendaraan listrik sebagai alat transportasi umum, akan mengurangi beban impor,"ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (29/4/2019).
Adapun, pada hari ini (29/4), diselenggarakan Uji Coba Bus Listrik TransJakarta, yang dipusatkan di halaman Balaikota DKI. Acara dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan dihadiri oleh operator bus Trans Jakarta dan pihak-pihak terkait lainnya.
Melalui Transjakarta, pemerintah DKI berencana meluncurkan armada bus listrik yang akan digunakan sebagai salah satu moda transportasi kota, melengkapi armada yang sudah beroperasi saat ini. “Kami menjadi salah satu mitra dari Transjakarta dalam pengembangan armada baru ini,” tambahnya.
Seperti diketahui, PT Bakrie & Brothers Tbk., melalui anak usahanya PT Bakrie Autoparts telah menjalin kerja sama dengan BYD Auto, pabrikan kendaraan listrik asal Tiongkok.
Bakrie Autoparts merencanakan untuk mengembangkan industri bus listrik secara bertahap, yang akan dimulai dengan importasi unit utuh (CBU) dari BYD, kemudian secara bertahap akan melakukan pendalaman struktur industri ini di dalam negeri hingga beberapa tahun ke depan.
Bobby menuturkan, pada tahap awal, bus listrik harus diimpor secara utuh untuk mengedukasi pasar. Namun, pihaknya optimis pengembangan bus listrik akan bergerak cepat sehingga dalam waktu 3 tahun ke depan local content diharapkan meningkat hingga 55%.
Menurutnya, langkah itu sejalan dengan visi pemerintah yang terus mendorong industri otomotif dalam negeri untuk mengembangkan konten lokal secara bertahap.
"Support pemerintah memang mutlak kita butuhkan. Karenanya, kita berharap Perpres untuk kendaraan listrik ini dapat segera terbit. Dengan adanya aturan yang jelas, semua pelaku bisnis di bidang ini pasti akan memacu investasi untuk pengembangan industri mereka,” paparnya.
Bobby menambahkan, pengembangan industri penunjang yang terkait, seperti industri komponen dan suku cadang kendaraan listrik di dalam negeri akan berkembang sejalan dengan program peningkatan TKDN yang telah berjalan, sehingga ketergantungan terhadap impor bisa dikurangi secara signifikan.
“Kita harus pacu investasi untuk peningkatan TKDN ini. Potensi peningkatan komponen lokal kendaraan listrik akan sangat besar,” ujarnya.
Tidak hanya Trans Jakarta, PT Blue Bird sebagai operator taksi terbesar di Jakarta juga telah memperkenalkan armada taksi listriknya beberapa waktu lalu. Salah satu mobil yang dipakai ialah besutan BYD.
Direktur Utama PT Bakrie Autoparts Dino A. Ryandi mengatakan, pihaknya siap untuk mengikuti semua prosedur dan aturan yang berlaku untuk menjadi mitra strategis dari PT Transportasi Jakarta.
“Kami mulai memasuki bisnis bus listrik sejak 2018, dan saat ini telah menyiapkan langkah untuk melakukan alih teknologi dan mengembangkan industri bus listrik secara lokal,” katanya.
PT Bakrie Autoparts selama ini telah dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri komponen otomotif. Bakrie Autoparts telah menjadi pemasok sejumlah komponen penting untuk produk-produk kendaraan yang dirakit oleh beberapa perusahaan agen pemegang merek di dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
