Bisnis.com, JAKARTA – Kepopuleran model SUV (sport utility vehicle) di pasar global menarik sejumlah pabrikan untuk mengekspor produk andalannya.
Toyota mengandalkan Fortuner untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Director Administration, Corporate & External Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan bahwa dua model SUV-nya, yakni Fortuner dan Rush berhasil mengontribusi 43% dari total ekspor CBU Toyota, sepanjang dua bulan pertama tahun ini.
Model lain yang juga berkontribusi besar ialah Agya (Wigo), sedan Vios, dan Avanza. Ekspor CBU merek Toyota selama 2 bulan pertama 2019 meningkat 4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 30.550 unit.
"Fortuner 26%, Rush juga beri kontribusi positif. Tren global mengarah kepada SUV sehingga kita harus berupaya meningkatkan daya saing," ujarnya, akhir pekan lalu.
Sepanjang tahun lalu, model terbanyak diekspor adalah SUV Toyota Fortuner (52.065 unit). Ekspor model LSUV Toyota Rush juga signifikan (33.249 unit).
Dia menjelaskan, TMMIN pada tahun ini menargetkan ekspor CBU naik 5% karena kondisi global yang belum stabil. Mayoritas ekspor merek Toyota saat ini dikirimkan ke Timur Tengah, Asia, Pasifik, Amerika Latin dan Afrika.
Bob menjelaskan, ekspor ke Timur Tengah tumbuh cukup baik seiring dengan regulasi di wilayah Jazirah Arab yang mulai membolehkan wanita mengemudi kendaraan. Dengan harga minyak yang masih rendah, konsumen di kawasan tersebut memilih SUV sebagai kendaraan. "Pada Maret ini naik karena regulasi wanita boleh mengemudi, itu pengaruh juga. Preference mereka ke SUV," tambahnya. ()