Bisnis.com, JAKARTA – Kepopuleran model SUV (sport utility vehicle) di pasar global menarik sejumlah pabrikan untuk mengekspor produk andalannya.
Toyota mengandalkan Fortuner untuk memenuhi kebutuhan ekspor dan Daihatsu mengandalkan Terios dan Rush. Pabrikan asal China pun tidak mau kalah. DFSK ditengarai sudah berencana mengirimkan produk terbarunya Glory 560 ke pasar Asia Tenggara.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Jongki D. Sugiarto mengatakan bahwa ekspor yang berfokus pada sedan dan SUV adalah wujud pemenuhan pasar utama otomotif global.
“Kalau dilihat kan sedan dan SUV menjadi kebutuhan utama dunia. Bukan MPV. Jadi kita [Indonesia] harus bergerak ke arah sana. Sedan dan SUV saat ini menjadi model yang paling diminati pasar global,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/4/2019).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa saat ini industri otomotif di Indonesia telah berkembang menjadi basis produksi kendaraan jenis MPV, truck, dan pikap yang pengembangannya diarahkan untuk meningkatkan ekspor ke pasar global.
“Dengan target besarnya sebagai pemasok kendaraan jenis sedan dan SUV,” ujarnya pada acara pembukaan GIIAS Surabaya 2019, Jumat (29/3).
Sepanjang tahun lalu, ekspor kendaraan bermotor mobil tercatat 346. 553 unit atau setara US$4,78 miliar, dengan perincian pengapalan dalam bentuk utuh (completely built-up) sebanyak 264.000 unit, dan yang bentuk lengkap terurai (completely knock down) sebanyak 82.000 unit.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, volume ekspor mobil CBU pada tahun lalu meningkat 14,4% dari capaian pada 2017 yang sebanyak 231.169 unit. Peningkatan juga dialami ekspor komponen sebesar 6,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 81,2 juta unit menjadi 86,6 juta unit.
“Tahun ini ditargetkan bisa menembus 400.000—450.000 unit,” ungkap Airlangga.