Bisnis.com, JAKARTA – Pasar bus Indonesia masih sedikit melandai hingga bulan ke-2 tahun ini. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat total penjualan bus dalam dua bulan pertama mencapai 614 unit atau turun 4% dari periode sebelumnya yang mencapai 641 unit.
Sekjen DPP Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) T.Y Subagio mengatakan penurunan penjualan bus salah satunya dipengaruhi oleh tahun politik.
“Kami [Askarindo] berharap setelah April atau paskapemilu penjualan akan kembali menanjak,” ujarnya di sela-sela acara Busworld Sout East Asia Exhibition 2019 di Jakarta, pada Rabu (20/3/2019).
Data Gaikindo menunjukkan hingga Februari 2019 Hino menjadi pemimpin pasar dengan total penjualan 350 unit atau menguasai 57% pasar. Mitsubishi Fuso mengikuti di belakangnya dengan penjualan sebanyak 262 unit atau menguasai 42,67% pasar. Sedangkan, Tata Motors dan Scania harus bekerja ekstra keras karena masing-masing hanya berhasil menjual 1 unit dalam dua bulan pertama tahun ini.
Selain itu, sebagai industri yang berkaitan erat dengan produsen kendaraan niaga dan bus, dia menilai truk masih mendominasi pasar karoseri bila dibandingkan dengan bus. Namun, lantaran hanya sekitar 40% dari pelaku industri karoseri yang terdaftar di Askarindo, maka komposisinya tidak bisa disebutkan secara pasti.
“Saat ini karoseri masih lebih banyak melayani produk truk ketimbang bus, tetapi komposisinya berapa, kami sulit menghitungnya karena hanya 40% pelaku industri karoseri yang terdaftar di kami [Askarindo],” imbuhnya.