Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suzuki Bilang Tetap Produksi Model Carry

Suzuki Indomobil menyatakan model Carry masih diproduksi dan akan terus diproduksi ke depannya. Suzuki juga menyatakan akan mengikuti aturan pemerintah, termasuk penerapan standar emisi Euro 4.
Model berdiri disamping mobil Suzuki New Carry Pick Up disela peluncurannya di Jakarta, Kamis (26/1). PT Suzuki Indomobil Sales , memperkenalkan produk terbarunya di segmen kendaraan niaga, New Carry Pick Up. Mobil ini dijual seharga Rp120,75 juta untuk varian flat deck dan Rp121,75 juta untuk varian wide deck. / Bisnis-Endang Muchtar
Model berdiri disamping mobil Suzuki New Carry Pick Up disela peluncurannya di Jakarta, Kamis (26/1). PT Suzuki Indomobil Sales , memperkenalkan produk terbarunya di segmen kendaraan niaga, New Carry Pick Up. Mobil ini dijual seharga Rp120,75 juta untuk varian flat deck dan Rp121,75 juta untuk varian wide deck. / Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Suzuki Indomobil menyatakan model Carry masih diproduksi dan akan terus diproduksi ke depannya. Suzuki juga menyatakan akan mengikuti aturan pemerintah, termasuk penerapan standar emisi Euro 4.

“Carry sampai saat ini masih akan diproduksi hingga ke depannya,” tulis Head of PR and Digital PT Suzuki Indomobil Sales Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Rudiansyah kepada Bisnis, Senin (28/1)

Suzuki sempat melakukan recall untuk kedua produk ini pada Desember lalu. Kampanye pemeriksaan/perbaikan dilakukan terhadap high speed gear shift shaft atau selektor pemindah gigi yang ditemukan komponen internalnya tidak presisi.

Suzuki juga mengajukan penundaan untuk mesin Carry hingga Maret 2019. Deputy Director Procurement, PPC, QA,& DD Division PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Shodiq Wicaksono mengatakan pihaknya mengajukan penggunaan mesin untuk kendaraan komersial Suzuki Carry Futura.

Saat ini, ujarnya, mesin kendaraan bermotor mobil tersebut tidak bisa digunakan jika ingin mengikuti standar gas buang Euro 4 mengingat sudah ada cukup lama.

Sementara terkait dengan kemungkinan untuk memindahkan mesin lain ke kendaraan tersebut perlu dilakukan beberapa hal seperti percobaan terlebih dahulu. “Tunggu Maret atau April [2019] disetop atau bagaimana,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper