Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bajaj versi Listrik Siap Meluncur Tahun Depan

Perusahaan otomotif India, Bajaj Auto, berencana masuk ke segmen kendaraan listrik pada tahun depan, kata Direktur Pelaksana Bajaj, Rajiv Bajaj, pada Senin (21/1) dilansir kantor berita Press Trust India.
 Qute memiliki mesin yang tidak terlalu rumit dibandingkan roda 4 lainnya. /BAJAJ
Qute memiliki mesin yang tidak terlalu rumit dibandingkan roda 4 lainnya. /BAJAJ

Bisnis.com, NEW DELHI - Perusahaan otomotif India, Bajaj Auto, berencana masuk ke segmen kendaraan listrik pada tahun depan, kata Direktur Pelaksana Bajaj, Rajiv Bajaj, pada Senin (21/1) dilansir kantor berita Press Trust India.

Model kendaraan listrik yang akan diluncurkan pun cukup unik, antara lain Bajaj Qute versi tiga roda dan empat roda (quadricycle). Qute quadricycle bermesin konvensional akan diluncurkan pada Maret 2019 di India.

Perusahaan berbasis di Pune itu juga berencana memboyong merek sepeda motor milik KTM, Husqvarna, untuk masuk ke pasar India pada tahun ini.

"Sangat banyak Qute listrik dan roda tiga listrik dalam agenda kami ... Sejalan dengan BS-VI (aturan emisi di India), yang mulai berlaku sejak April tahun depan, sama seperti kami membuat kendaraan bensin dan diesel yang mematuhi BS-VI, itu adalah tujuan kami untuk memperkenalkan kendaraan listrik yaitu Qute dan versi roda tiga," kata Rajiv Bajaj.

Ia menambahkan bahwa Bajaj sedang mencari waktu peluncuran yang tepat karena "ketika Anda berurusan dengan teknologi baru, semuanya menjadi tidak pasti".

Rajiv Bajaj juga menekankan pentingnya transisi dari mesin konvensional menuju kendaraan listrik.

"Ini yang perlu kami lakukan, tidak hanya untuk India tetapi juga untuk banyak pasar yang lain. Masalah polusi, kemacetan dan kebutuhan kendaraan listrik, mobilitas terbagi dan terhubung ada di sana juga," katanya.

Bajaj Auto mulai mengekspor Qute ke 20 negara, namun belum mengaspal di India karena masalah regulasi.

Kendati demikian, Bajaj unggul di beberapa negara tetangga India, antara lain memiliki 70% pangsa pasar di Bangladesh dan sekitar 50% di Nepal dan Sri Lanka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper