Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama Kali Dalam 2 Dekade, Penjualan Mobil di China Menurun

Industri otomotif China mengalami kemunduran untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir. Perang dagang antara China dan Amerika Serikat menjadi penyebab utamanya.
Seorang pengendara sepeda melintas di depan mobil yang menunggu di lampu lalu lintas di Beijing, China 29 Oktober 2018. /REUTERS
Seorang pengendara sepeda melintas di depan mobil yang menunggu di lampu lalu lintas di Beijing, China 29 Oktober 2018. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Industri otomotif China mengalami kemunduran untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir. Perang dagang antara China dan Amerika Serikat menjadi penyebab utamanya.

Seperti dikutip dari Reuters (14/1/2019) pihak China’s Association of Automobile Manufacturers (CAAM) mengatakan bahwa penjualan mobil China turun 13% pada Desember 2018. Lebih dari itu, penurunan yang terjadi selama 6 bulan berturut-turut membuat penjualan tahunan juga turun 2,8% atau berada di angka 28,1 juta unit.

Hal ini bertentangan dengan prediksi pertumbuhan tahunan 3% yang ditetapkan pada awal 2018. CAAM mengklaim penurunan pertumbuhan penjualan tahunan ini menjadi kali pertama terjadi sejak 1990-an.

CAAM memperkirakan tren penjualan 2019 akan relatif sama yakni di sekitar 28,1 juta kendaraan. Sementara itu, pemerintah dan industri lainnya memprediksi pertumbuhan industri otomotif China akan tumbuh hingga 2%.

Ford menjadi produsen mobil yang mengalami penurunan penjualan terbesar di Cina selama 2018. Penjualan mereka menyusut hingga 37%. Sebaliknya, Geely menjadui produsen tersukses dalam membukukan pertumbuhan penjualan yakni naik sekitar 20%.

Namun, pertumbuhan penjualan Geely jauh menurun bila dibandingkan dengan penjualan pada 2017, yakni sekitar 63%. Mereka juga memperkirakan penjualan tahun ini juga akan cenderung datar.

Sedangkan, Toyota Motor Jepang mengalami kenaikan penjualan 14,3% di China. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan 2017 yang hanya mencapai 6%.

Sejumlah analis menilai langkah China untuk mengembangkan kendaraan energi baru atau new-energy vehicle (NEV) dapat sedikit mengubah kondisi tersebut. Menurut data CAAM, penjualan NEV melonjak 61,7% pada 2018 atau terjual 1,3 juta unit. Mereka memprediksi penjualan NEV akan mencapai 1,6 juta tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper