Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan kendaraan di kawasan timur Indonesia diprediksi masih akan bertumbuh seiring dengan pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Walaupun secara volume unit masih kecil, selama 5 tahun terakhir penjualan kendaraan di kawasan timut Indonesia tumbuh positif.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan selama 5 tahun terakhir (2012-2017) terjadi pergeseran penjualan dari Jawa ke luar Pulau Jawa. Penjualan di kawasan timut Indonesia yang meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua tumbuh di atas industri.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan, jika berkaca dari kondisi saat ini, penjualan kendaraan pada tahun depan masih akan tumbuh, termasuk di Indonesia Timur. Namun, dibutuhkan upaya lebih untuk mendorong pejualan pada tahun depan karena faktor eksternal seperti depresiasi rupiah masih menghantui.
“Tampaknya tahun depan diharapkan masih ada pertumbuhan, demikian juga dengan Indonesia Timur. Namun, diperlukan upaya yang lebih keras, mengingat adanya faktor-faktor dari luar,” tulisnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Gaikindo mencatat pertumbuhan penjualan kendaraan ke beberapa provinsi di kawasan timut Indonesia tumbuh pesat mengingat distribusi kendaraan di kawasan tersebut masih terbatas. Selama 5 tahun terakhir Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat pertumbuhan sebesar 43,2%, Papua Barat 22,3%, Sulawesi Selatan 32,3%, Bali 13,2% dan Sulawesi Utara 7,8%.
Dengan penjualan kendaraan sebanyak 1,07 juta pada 2017, distribusi kendaraan ke kawasan timut Indonesia termasuk masih sangat kecil. Distribusi kendaraan ke NTT dan NTB sekitar 8.000 unit, kemudian daerah Papua dan Maluku sebanyak 7.000 unit, Sulawesi bagian tengah (Gorontalo, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah) sebanyak 3.000 unit.
Baca Juga
Distribusi kendaraan di kawasan timur Indonesia paling banyak terdapat di Sulawesi Selatan sebanyak 34.000, disusul Bali dengan 25.000 unit dan Sulawesi Utara sebanyak 12.000 unit. Meningkatnya distribusi kendaraan ke Sulawesi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut yang tumbuh di atas 6% selama beberapa tahun terakhir.
Walaupun demikian, total distribusi kendaraan di kawasan timur Indonesia pada 2017 masih kalah dari Jawa Barat yang memimpin distribusi kendaraan nasional dengan 192.000 unit. Posisi lima besar kemudian ditempati DKI Jakarta dengan 189.000 unit, Jawa Timur 128.000 unit, Jawa Tengah 78.000 unit, dan Banten 67.000 unit. Total pangsa pasar Pulau Jawa mencapai 62,24% dari total penjualan kendaraan nasional pada 2017 sebanyak 1.079.534 unit.
Sebelumnya, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengatakan, industri otomotif tidak hanya fokus pada perkembangan pasar di Jawa, melainkan juga di pulau-pulau lain.
Menurutnya, meski Jawa masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia, tapi daerah lain seperti Sulawesi dan Sumatra juga menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Jawa, jelasnya, membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,69% pada kuartal II/2018 dan berkontribusi 58,61% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama.
"Kalau mau menaikkan pasar [otomotif] jangan hanya di Jawa, tapi di pulau lain juga," tambahnya.