Bisnis.com, JAKARTA - PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) berencana mengekspor kendaraan utuh lebih dari 3.000 unit ke 9 negara. Pabrikan kendaraan komersial asal Jepang ini juga melakukan ekspor komponen.
Division Head Corporate and External Affairs PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) Bagas K.S Krishnamurti mengatakan, Hino berencana mengekspor kendaraan utuh lebih dari 3.000 unit kendaraan ke 9 negara.
"Kami berencana menambah tujuan ekspor ke beberapa negara di Afrika," tulisnya kepada Bisnis, Sabtu (6/10).
Gaikindo mencatat total ekspor Hino selama Januari-Agustus 2018 sebanyak 1.785 unit, naik 13,7% dibandingkan dengan periode yang sama 2017. Kesembilan negara tujuan pengapalan kendaraan Hino ialah Filipina, Vietnam, Laos, Papua Nugini, Myanmar, dan Kamboja. Hino juga mengekspor ke wilayah Amerika Selatan yakni Bolivia dan Haiti dan ke Afrika yakni Ghana.
Ekspor mayoritas ekspor CBU Hino ditujukan ke Filipina dan Vietnam. Pengiriman kendaraan ke Vietnam sebelumnya sempat terkendala dan baru dapat dilakukan pada Agustus 2018 sebanyak 155 unit.
HMMI tercatat memiliki pabrik di Purwakarta, Jawa Barat, dengan kapasitas terpasang sebanyak 75.000 unit per tahun. Sejauh ini, HMMI rerata memproduksi sekitar 3.000 unit hingga 4.000 unit per bulan.
Baca Juga
Hino bukan satu-satunya merek pengekspor mobil dari Indonesia. Hingga Agustus 2018, ekspor kendaraan secara utuh nasional sebanyak 161.120 unit, naik 6,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017.
Dari jumlah itu, ekspor kendaraan komersial hanya berkontribusi sebesar 1,1% atau setara dengan 1.785 unit. Ekspor kendaraan komersial tersebut dilakukan oleh Hino. Sisanya, berasal dari kendaraan penumpang dengan lima pemain utama yakni Daihatsu, Toyota, Suzuki, Mitsubishi dan Hyundai.