Bisnis.com, JAKARTA - Penggunaan website sebagai jembatan informasi dan komunikasi dalam dunia bisnis bukan hal yang baru lagi.
Saat ini hampir setiap pemangku kepentingan, baik penyedia/produsen maupun pengguna/konsumen, sampai regulator mengoperasikan website dalam aktivitas sehari-hari, termasuk di bidang otomotif.
Sudah sekitar tujuh tahun ini sejumlah pelaku otomotif yang menggeluti pekerjaan sebagai tenaga pemasar mobil ikut terlibat dalam pengelolaan layanan Honda Home Shopping (H2S).
H2S yang dilayani lewat situs hondajakarta.net tersebut bukan hanya mampu menjangkau pembelian yang berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tengerang dan Bekasi (Jabodetabek) tetapi juga Sumatra, Kalimantan, Sulawesi sampai Papua.
Diah Kusuma, Founder Honda Home Shopping mengungkapkan pengoperasian layanan ini meretas sejumlah hambatan yang kerap terjadi dalam proses pembelian mobil, baik dialami tenaga pemasar, maupun konsumen sendiri.
Salah satu hambatan yang paling menyulitkan tenaga pemasar adalah tidak boleh melayani pembelian mobil untuk dealer lain, atau bukan dealer tempatnya bernaung.
Misalnya, ada konsumen ingin membeli mobil dengan jenis dan spesifikasi tertentu, tetapi dealernya tidak memiliki stok unit yang diinginkan. Maka tenaga pemasaran mustahil memenuhi permintaan itu karena tidak boleh mengadakannya dari dealer yang lain.
Dari sisi konsumen, mereka acap merasa kesulitan untuk memastikan harga dan ketersediaan unit mobil sesuai dengan yang diinginkan. Konsumen juga sering membutuhkan informasi yang detil mengenai tipe mobil yang tepat bagi kebutuhannya.
Persoalannya, banyak dari mereka tidak memiliki waktu yang cukup lapang untuk mencari tahu dengan mendatangi setiap dealer resmi, satu per satu.
"Dengan H2S, orang gak perlu capek dateng ke dealer, gak perlu dateng ke pameran, cukup telepon aja, sebut mau mobil apa, warna apa, kita langsung cariin," ujarnya.