Bisnis.com, TOKYO - Japan Display Inc berambisi menggandakan penjualan produk LCD-nya di sektor otomotif dalam 5 tahun mendatang untuk mengurangi ketergantungan pada Apple Inc dan produsen smartphone lainnya.
Japan Display Inc adalah perusahaan patungan yang bergerak di bidang teknologi LCD. Japan Display dibentuk pada 2012 dengan menggabungkan bisnis LCD Hitachi Ltd, Toshiba Corp dan Sony Corp dalam sebuah kesepakatan yang ditengahi oleh Innovation Network Corp of Japan yang didukung negara, investor terbesarnya.
Holger Gerkens, yang ditunjuk memimpin bisnis otomotif Jepang Display pada April, mengatakan bahwa dirinya yakin dalam mencapai pertumbuhan tahun-ke-tahun lebih dari 10% hingga tahun fiskal 2022, melampaui pertumbuhan pasar rata-rata 7%-8%.
"Kami tahu persis jenis proyek apa yang perlu kami menangkan untuk mengikuti pertumbuhan ini," kata Gerkens dalam sebuah wawancara pada Kamis (17/5/2018), seperti dikutip Reuters.
Komentarnya muncul 2 hari setelah Japan Display mengumumkan rekor kerugian bersih 247,2 miliar yen (US$2,23 miliar) untuk tahun yang berakhir Maret karena meningkatnya persaingan dari kompetitor Asia yang memperburuk pelambatan penjualan layar smartphone.
Produk display otomotif secara luas terlihat sebagai kunci untuk membantu mengimbangi dampak pasar smartphone yang jenuh karena semakin banyak pembuat mobil yang memasang kokpit dengan fitur digital untuk sistem navigasi dan hiburan.
Baca Juga
Jepang Display saat ini memiliki pangsa pasar teratas 19% di layar otomotif dalam hal nilai, meskipun LG Display Co Ltd Korea Selatan tidak jauh berada di belakangnya dengan pangsa sekitar 14,1%, menurut peneliti His.
LCD otomotif menghasilkan lebih dari 100 miliar yen di Japan Display pada tahun keuangan terakhir, atau 15% dari total pendapatannya. Sebaliknya, penjualan ke Apple menyumbang sekitar setengahnya.
Pertumbuhan tahunan 10% selama lima tahun ke depan akan menghasilkan lebih dari 190 miliar yen dalam penjualan mobil di tahun ini hingga Maret 2023.
Gerkens juga mengatakan kombinasi teknologi canggih dalam transistor film tipis, layar sentuh, serta sejarah kepercayaan akan membuat perusahaan tetap unggul.
Tidak seperti pasar smartphone yang cepat berubah, "Tidak ada yang berubah dalam semalam [di pasar otomotif]. Itu hal yang bagus,” katanya.