Bisnis.com, JAKARTA – PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengatakan secara umum pasar kabin ganda mengalami kenaikan karena dipicu dari pemulihan harga komoditas, khususnya pertambangan. Sepanjang tahun lalu penjualan ritel Isuzu D-Max naik 3,5% dibandingkan dengan 2016, atau menjadi 1.291 unit. Namun pasokan ke diler turun 6,73%.
“Faktor penyebab pergerakan angka penjualan ini lebih disebabkan karena project timing dari target konsumen kami di sektor pemerintah,” kata Vice President Director IAMI Ernando Demily kepada Bisnis dalam keterangan tertulis, Senin (5/3/2018).
Ernando mengatakan pada 2016, permintaan dari pemerintah terbilang kuat. Akan tetapi pada tahun lalu sektor tersebut cenderung stabil. Sepanjang tahun lalu sektor swasta dan pemerintah berbagi rata komposisi penjualan.
Ernando mengatakan, kabin ganda bukan hanya bisa dipergunakan korporasi yang bergerak di sektor pertambangan. Pemerintah menggunakan kabin ganda sebagai kendaraan pendukung bagi Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia.
Adapun berdasarkan data Gabungan Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pasar kabin ganda selama lima tahun terakhir terbilang fluktuatif. Setelah angka penjualan pabrik ke diler tiga kali terperosok, tahun lalu segmen ini akhirnya naik signifikan. Senada dengan Isuzu, pemain lain juga menyebutkan bahwa perbaikan harga komoditas yang berujung kepada pulihnya sektor pertambangan menjadi penyokong utama.
Sepanjang 2017 kabin ganda naik 46,26% dibandingkan periode sebelumnya, atau menjadi 13.667 unit. Angka tersebut bukan capaian tertinggi, karena pada 2012 pasokan ke diler kabin ganda sempat menyentuh 19.364 unit.
Satu tahun setelahnya atau pada 2013, kabin ganda terperosot 7,2%. Kemudian kembali turun pada tahun selanjutnya sebanyak 36,08%, kondisi paling parah selama 5 tahun terakhir.
Pada 2015, kabin ganda tampak cerah dengan kenaikan penjualan ke diler 4,76%. Namun setelahnya kembali anjlok 22,35%
