Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menargetkan sertifikasi bagi para sopir truk dilakukan pada tahun ini.
Hal itu dimaksudkan guna menjamin keselamatan berkendara di jalan dan mendorong peningkatan kompetensi para sopir truk.
"Banyaknya kejadian kecelakaan di jalanan, salah satunya disebabkan rendahnya keterampilan dan kompetensi para sopir. Nah kami mencoba menyelesaikan masalah kompetensi ini dengan akan melakukan sertifikasi kepada para sopir truk. Sebelum mereka diuji, akan kita ikutkan sejumlah rangkaian pendidikan dan pelatihan,"
kata Wakil Ketua Umum Aptrindo, Kyatmaja Lookman.
Hal itu disampaikan Kyatmaja kepada Bisnis usai menjadi pembicara pada Dialog Interaktif Safety Riding Truck yang digelar Isuzu di arena pameran GIICOMVEC 2018, Jakarta Convention Center Senayan Jakarta, Sabtu (3/3/2018).
Kyatmaja mengemukakan pihaknya sangat serius untuk merealisasikan program ini. Menurut dia, peningkatan keterampilan dan kompetensi para sopir truk akan menguntungkan semua pihak. Para sopir, pengusaha, pemerintah hingga masyarakat akan merasakan manfaatnya.
Bagi para pengusaha, paparnya, peningkatan kompetensi para sopir akan membuat operasional usaha sehari-hari menjadi lebih aman dan terjamin. Pada akhirnya, hal itu akan membuat produktivitas dan kesejahteraan para sopir ikut terangkat.
Baca Juga
"Tentu saja mereka yang sudah mengantongi sertifikat akan mendapat kompensasi lebih baik dibandingkan dengan yang belum memiliki sertifikat. Itu bergantung pada masing-masing internal perusahaan yang mempekerjakan para sopir," ujarnya.
Untuk menjalankan program tersebut, Aptrindo akan mempercayakan kepada Lembaga Sertifikasi Profesi Logistik Insan Prima.
LSP Insan Prima didirikan dua tahun silam oleh tiga asosiasi yaitu Aptrindo, Asosiasi Logistik Forwarder (ALFI) dan Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki).
LSP Logistik Insan Prima sudah bernaung di bawah Badan Nasional Lembaga Profesi.
"Tetapi sebelum menjalankannya, terlebih dulu kami akan melakukan serangkaian program pendidikan dan pelatihan dengan menggandeng beberapa pihak terkait termasuk Agen Pemegang Merek (APM), Kementerian Perhubungan dan Kementerian Tenaga Kerja," ujarnya.
Dia menyebutkan LSP Logistik Insan Prima sudah memiliki 5 modul yang terdiri dari modul untuk sopir kendaraan umum, sopir kendaraan khusus, sopir kendaraan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), sopir alat berat, sopir kendaraan alat berat dan sopir kendaraan peti kemas.
"Kami targetkan program sertifikasi ini sudah bisa direalisasi pada tahun ini," tuturnya.