Bisnis.com, JAKARTA — Toyota Motor Corp. disebut akan menghabiskan lebih dari US$2,8 miliar dalam sebuah proyek pengembangan peranti lunak bagi mobil otonom.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (3/3/2018), perusahaan patungan yang berbasis di Tokyo, Jepang itu 90% sahamnya akan dikuasai Toyota. Sisanya, dikuasai Denso Corp. dan Aisin Seiki Co, dengan porsi masing-masing sebesar 5%. Proyek ini pun disebut akan melibatkan 1.000 karyawan baru.
James Kuffner, sosok yang disebut bakal memimpin perusahaan patungan itu, menyebutkan perusahaan menginginkan agar pengembangan peranti lunak yang lebih efektif dan disruptif bisa diakselerasi. Caranya, melalui peningkatan kapabilitas Grup Toyota dengan merekrut ahli teknik peranti lunak kelas dunia.
Perusahaan yang dinamakan Toyota Research Institute-Advanced Development itu didirikan di tengah pesatnya perkembangan yang ditunjukkan oleh Waymo dan Tesla Inc., yang mengalokasikan dananya pada pengembangan mobil otonom dan mobil listrik.
Melalui Toyota Research Institute, Toyota juga menanamkan modal sebesar US$1 miliar pada teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan teknologi lain. Sebelumnya, Toyota telah menggandeng Microsoft Corp. dan Uber dalam hal pengembangan teknologi.
Sebulan lalu, unit modal ventura Toyota Research Institute akan menyuntikkan investasi US$11,5 juta pada May Mobility. May Mobility adalah perusahaan rintisan yang mengembangkan platform pelayanan mobil otonom.