Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan dari pabrikan ke diler mobil Toyota pada Oktober 2017 tercatat turun 12,24% dibandingkan dengan capaian pada bulan yang sama tahun lalu menjadi hanya 29.779 unit.
Padahal, penjualan secara nasional pada bulan lalu tercatat bertumbuh 2,4% menjadi sebanyak 94352 unit. Toyota berkontribusi 31,73% terhadap penjualan mobil baru secara nasional.
Berdasarkan data Gabungan Kendaraan Bermotor Indonesia yang dikutip Jumat (17/11/2017), penurunan penjualan Toyota ini terjadi sejak Agustus, setelah pada bulan pertama semester kedua ini tercatat meningkat.
Pada bulan lalu, penjualan Toyota masih ditopang oleh model Avanza yang berkontribusi hingga 31,42%, disusul model kendaraan multiguna Innova sebesar 20,08%.
Model mobil harga terjangkau ramah lingkungan Calya juga berkontribusi cukup signifikan (17,41%), disusul model sport utiluty vehicle Fortuner (7,47%).
Tak seperti Calya, kontribusi penjualan model LCGC yang lain yakni Agya ternyata tidak lebih besar ketimbang Fortuner. Toyota Agya berkontribusi sebesar 5,72%.
Toyota bermain di pasar yang luas. Model lain yang dipasarkan Toyota pada bulan lalu antara lain hatchbac Yaris, sport utility vehicle Rush, dan city car Etios.
Toyota memiliki model kendaraan serbaguna Sienta, serta model yang lebih mewah ALPHARD, Vellfire, dan Voxy. Di samping itu, Toyota juga memasarkan pikap Hilux PU, minibus HI ACE, dan SUV 4x4 Land Cruiser.
Meski beberapa bulan terakhir mengalami penurunan, wholesales Toyota sepanjang Januari-Oktober 2017 tercatat masih lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu, meski selisihnya sangat tipis 3%.