Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKANDAL PABRIK: Penjualan Domestik Nissan Turun

Volume Penjualan Nissan Motor di Jepang mengalami tren negatif menyusul skandal inspeksi pabrik. Hal ini kemudian juga berdampak pada kekhawatiran 10.000 subkotraktor.
President and Chief Executive Officer Nissan Motor Co Ltd Carles Ghosn saat memperkenalkan mobil Datsun GO+ di Jakarta, beberapa waktu lalu./Bisnis-Nurul Hidayat
President and Chief Executive Officer Nissan Motor Co Ltd Carles Ghosn saat memperkenalkan mobil Datsun GO+ di Jakarta, beberapa waktu lalu./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Volume Penjualan Nissan Motor di Jepang mengalami tren negatif menyusul skandal inspeksi pabrik. Hal ini kemudian juga berdampak pada kekhawatiran 10.000 subkotraktor.

Penjualan domestik merosot hampir 20% pada 1 hingga 20 Oktober tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau turun menjadi 12.300 unit, seperti dikutip dari Nikkei Asian Review, Selasa (24/10/2017). Penjualan mobil Jepang secara keseluruhan, sementara itu, tumbuh di bawah 10% menjadi sekitar 177.200 unit pada periode yang sama.

Nissan membekukan semua pengiriman mobil domestik pada Jumat lalu setelah mengetahui  terdapat kesalahan pada pemeriksaan akhir pasca produksi.Kesalahan yang dimaksud adalah karyawan yang melakukan pemeriksaaan tidak tersertifikasi.

Skandal tersebut kemungkinan akan menghentikan laju 11 tahun pertumbuhan penjualan domestik year on year hingga September lalu. Penurunan penjualan mobil penumpang yang diproduksi di pabrik-pabrik dalam negeri yang terkena dampak skandal tersebut sangat curam, turun lebih dari 20% menjadi sekitar 8.900 unit. Penjualan mobil kecil yang diproduksi oleh mitra Mitsubishi Motors di bawah pengaturan pasokan Nissan juga turun 10%.

Salah satu diler di wilayah Tohoku timur laut Jepang mengatakan bahwa hal ini juga berdampak pada pemesanan mobil listrik Nissan Leaf yang baru masuk pasar pada awal Oktober. Sejak skandal tersebut pemesanan atas mobil ini berhenti.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper