Bisnis.com, JAKARTA -Tren kendaraan elektrik tampak melaju makin kencang. Kali ini, Daimler AG, perusahaan induk Mercedes-Benz, akan menawarkan semua kendaraannya versi listrik di bawah sub-merek EQ pada 2022. Perusahaan mengumumkan bahwa sebagian besar mobil tersebut akan diproduksi di Amerika Serikat.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, seperti dikutip theverge.com, Daimler membenamkan dana senilai US$1 miliar ke pabrik berusia 20 tahun di Tuscaloosa, Alabama. Pabrik seluas 1 juta kaki persegi itu juga akan diperluas, yang mana konstruksi pembangunannya akan dimulai pada 2018. Produksi kendaraan diproyeksi dimulai pada awal 2020-an.
Daimler masih melakukan kajian dengan pemerintah daerah. Namun, langkah Daimler tersebut diharapkan dapat menciptakan sekitar 600 lapangan kerja baru. Sejauh ini, Daimler baru memproduksi kendaraan listrik di negara asalnya, menurut Automotive News. "Banyak rincian masih perlu dibersihkan, tapi Daimler mengharapkan sekitar 600 pekerjaan baru."
Pabrik Mercedes-Benz di Alabama kebanyakan memproduksi jenis sport utility vehicle alias SUV, sehingga perusahaan akan fokus memproduksi versi elektrik jenis kendaraan tersebut. Dan, penting untuk diingat di sini bahwa "listrik" tidak berarti "semua listrik."
Di samping memproduksi kendaraan listrik, pabrik Tuscaloosa kemungkinan juga akan memproduksi baterai tambahan baru. Kebijakan ini akan membawa keuntungan dari sisi kedekatan pasokan komponen penting yang membuat produksi menjadi lebih efisien.
Strategi di pabrik Tuscaloosca itu juga memudahkan Daimler untuk bersaing dengan Tesla di segmen pasar energi baru: baterai rumah.
Daimler bukanlah pembuat mobil utama pertama yang melakukan dorongan besar untuk kendaraan listrik. Ford mengumumkan investasi US$4,5 miliar untuk produksi mobil listrik pada 2015, Volkswagen mengumumkan upaya serupa satu tahun kemudian, saat di bawah tekanan untuk skandal emisi.
Di samping itu, banyak pembuat mobil lainnya mengikuti sejak negara-negara di seluruh dunia beralih untuk melarang atau mengurangi jumlah mobil yang didukung oleh bahan bakar fosil.
Akan tetapi, masih ada jalan panjang untuk mencapai tujuan itu. Secara keseluruhan, kendaraan listrik dan hibrida tercatat tidak lebih dari 3% dari kendaraan yang terjual di pasar Amerika Serikat pada 2016.