Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Direktur PT Tata Motors Distribution Indonenesia, Biswadev Sangupta menegasan bahwa pembangunan pabrik di Indonesia perlu dilakukan suatu saat nanti. Dia tidak mengatakan secara jelas waktu yang tepat untuk investasi perakitan produk di Indonesia.
Tata Motors tidak mungkin bisa memenuhi permintaan secara penuh apabilla masih mengandalkan pasokan dari India. Pembangunan pabrik menurutnya adalah suatu keharusan.
“Hal termudah untuk dilakukan adalah membangun pabrik. Menbangun merek, jaringan, diler itu lebih sulit,” kata Sangupta, Senin (12/6/2017).
Dia menjelaskan pembangunan pabrik di Indonesia hanya perlu melibatkan internal perusahaan. Sementara itu membangun kepercayaan pasar diperlukan kemampuan meyakinkan konsumen dengan produk dan layanan yang bisa diandalkan.
Sebab itu permintaan pasar harus dibuat terlebih dahulu dengan pondasi kepercayaan konsumen. Tanpa itu investasi pabrik perakitan akan menjadi percuma.
Saat ini Tata Motors sudah menjalankan operasional di Indonesia selama 3,5 tahun. Banyak yang penting harus dikerjakan untuk membangun pondasi penjualan yang kuat. Di antaranya adalah memperkuat citra merek, meningkatkan kualitas diler, dan memperkuat jaringan.
Adapun berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan pabrik ke diler (wholesales) Tata Motors sejak awal 2017 meningkat rata-rata 7,48%. Pertumbuhan bulanan tertinggi dicapai Februari dengan kenaikan 12,66% dibandingkan capaian penjualan bulan sebelumnya.
