Bisnis.com, JAKARTA – PT Tata Motors Distribution Indonesia (TMDI) menargetkan pertumbuhan jauh lebih tinggi dibandingkan asumsi pertumbuhan pasar otomotif kendaraan niaga.
Perusahaan memegang asumsi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia [Gaikindo] bahwa tahun ini kendaraan niaga dapat tumbuh 10%. Apabila tercapai, TMDI menargetkan tumbuh 20%—25%.
Optimistis tersebut dibangun atas dasar kondisi ekonomi yang menunjukkan hal positif bagi keseluruhan portofolio produk perusahaan. “Kami yakin industri kendaraan niaga akan tumbuh. Kalau kendaraan niaga tumbuh secara keseluruhan dengan baik, Tata Motors akan lebih baik lagi,” kata Biswadev Sengupta, Presiden Direktur TMDI, Senin (13/7/2017).
Dia menjelaskan bahwa kondisi ekonomi berdampak langsung pada pasar kendaraan niaga. Perbaikan harga dari sektor pertambangan, khususnya batu bara dan juga pembangunan infrastruktur jalan memberikan efek positif bagi pasar kendaraan niaga.
Melihat hal tersebut, TMDI sangat percaya diri dalam dua tahun ke depan. Tahun 2017 dan 2018 akan menjadi momentum kebangkitan pasar seluruh segmen kendaraan niaga.
Sangupta menjelakan TMDI akan ikut berkontribusi meningkatkan pasar kendaraan niaga melengkapi portofolio produk di semua kelas kendaraan niaga. Pada ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, TMDI sudah membawa produk bus kategori dua. Selanjutnya pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 perusahaan berencana meluncurkan heavy dump truck.
Selain kendaraan niaga yang mendukung tambang dan infrastruktur, dua tahun ke depan pasar bus di Indonesia juga dinilai TMDI akan menguat. Pembangunan jalan tol dan kebutuhan transportasi umum menjadi faktor pendorong. “Di sini ada 250 juta manusia. Secara natural transportasi umum harus tumbuh,” kata Sangupta.
PENGADAAN PEMERINTAH
Satu hal yang berbeda tahun ini dengan bisnis TMDI adalah mulai masuk pesanan dari kendaraan niaga dari pemerintah, setelah perusahaan terdaftar di Lkpp (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah). Ada 40 tipe kendaraan dengan kombinasi bodi yang berbeda yang sudah didaftarkan
“Kami sudah partisipasi LKPP. Secara gradual kami harap pesanan akan meningkat,” katanya.
Adapun Tata Motors adalah perusahaan mobil terbesar di India, dengan pendapatan konsolidasi US$41,6 miliar pada 2015—2016. Melalui anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, Tata Motors telah beroperasi di Inggris, Korea Selatan, Thailand, Afrika Selatan dan Indonesia.