Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan volume produksi kendaraan hemat energi dan harga terjangkau atau yang sering disebut low cost green car (LCGC) sebanyak 450.000 unit pada 2020. Target tersebut naik dua kali lipat lebih dibandingkan rata-rata produksi tahunan yakni sebanyak 200.000 unit.
Dalam salinan pemetaan segmentasi pasar kendaraan bermotor yang diperoleh Bisnis, target tersebut ditetapkan sejalan dengan rencana pemerintah untuk mengembangkan kendaraan yang mengarah pada kendaraan basis penumpang yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
"Kendaraan juga harus fuel economy tinggi, sesuai dengan arah pengembangan kendaraan bermotor global," kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Pertahanan Kementerian Perindustrian Yan Sibarang kepada Bisnis, Kamis (8/6/2017).
Sejak program LCGC diimplementasikan pada pertengahan 2013, volume produksi kendaraan murah ini terus meningkat. Dari data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada 2013 produksi LCGC sebanyak 52.956 unit.
Adapun pada tahun lalu, produksi LCGC melonjak menjadi 255.660 unit. Kendaraan jenis ini bahkan menjadi salah satu penguasa pasar terbesar untuk segmen kendaraan penumpang selain low multipurpose vehicle (LMPV).
Yan menambahkan kendaraan jenis ini akan membantu upaya pemerintah untuk meningkatkan volume ekspor dan produksi."Memang ini semua ditentukan oleh pasar. Tapi pasar otomotif saat ini mengarah ke green car, jadi kami menetapkan target itu," tegasnya.
Pemerintah menargetkan total produksi kendaraan bermotor roda empat dan lebih pada 2020 sebanyak 2,5 juta unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 20% diantaranya ditargetkan mampu memenuhi pasar ekspor.