GIIAS 2017: Bank Mandiri Siapkan Plafon Pembiayaan Tak Terbatas

Bisnis.com, JAKARTA - Dua BUMN kelas kakap, PT.Bank Mandiri Tbk dan PT.Pertamina, kembali menjadi sponsor utama penyelenggaraan pameran otomotif bertaraf internasional, GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 pada 10-20 Agustus di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.

Seperti penyelenggaraan di tahun 2015 dan tahun 2016, Bank Mandiri akan memberikan dukungan pembiayaan kepada masyarakat yang ingin melakukan transaksi pembelian mobil dan motor selama berlangsungnya GIIAS 2017.

Didukung oleh dua anak usahanya, Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama Finance (MUF), Bank Mandiri bakal menawarkan sejumlah penawaran menarik untuk pembiayaan kendaraan bermotor.

"Keikutsertaan kami mendukung GIIAS merupakan wujud peran aktif kami dalam mendukung perkembangan industri otomotif nasional sekaligus membantu pemerintah dalam menggerakkan perekonomian nasional," kata Assistant Vice President Consumer Loans Group Bank Mandiri, Jiwo Sukarno pada acara konferensi pers GIIAS 2017 dan buka bersama dengan media di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Selasa (30/5/2017).

Dia menjelaskan Bank Mandiri grup siap memberikan dukungan pembiayaan kepada masyarakat pengunjung yang akan melakukan pembelian kendaraan bermotor maupun kebutuhan lainnya, seberapa pun besar pembiayaan yang diinginkan.

"Soal plafon pembiayaan, tidak masalah, kami siap memberikan seberapapun besarnya permintaan di saat pameran nanti".

Menyangkut skema penawaran yang akan ditawarkan kepada pengunjung, dia mengaku belum bisa memberikan rinciannya karena masih harus melakukan kajian mendalam dari berbagai pihak menyangkut kebutuhan apa saja yang diinginkan oleh pengunjung nanti.

"Bisa saja berupa bunga kredit kendaraan yang paling kompetitif di pasar, tenor pinjaman yang lebih fleksibel atau skema-skema lainnya yang memang dibutuhkan oleh pengunjung, kami siap memberikannya di GIIAS 2017," ujarnya.

Pada penyelenggaraan GIIAS 2016, total surat pemesanan kendaraan (SPK) mencapai 20.384 unit kendaraan dengan nilai transaksi sebesar Rp6,15 triliun lebih. Sekitar 70% dari total transaksi tersebut menggunakan pembiayaan bank.