Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKANDAL EMISI: VW Kembali Bayar Hukuman di AS

Volkswagen AG setuju menggelontorkan dana US$1 miliar untuk memperbaiki atau membeli kembali 80.000 kendaraan bermesin diesel yang terdampak skandal uji emisi yang dijual di Amerika Serikat
Hinrich Woebcken, Presiden dan CEO Volkswagen Group of America. /ford.com
Hinrich Woebcken, Presiden dan CEO Volkswagen Group of America. /ford.com

Bisnis.com, WASHINGTON—Volkswagen AG setuju menggelontorkan dana sebesar US$1 miliar untuk memperbaiki atau membeli kembali 80.000 kendaraan bermesin diesel yang terdampak skandal uji emisi yang dijual di Amerika Serikat.

Sebelumnya, pabrikan otomotif asal Jerman itu pun sudah merogoh kocek atas denda untuk kasus yang sama yang juga menimpa unit usaha pabrikan mobil mewah VW, Audi dan Porsche bermesin diesel 3.0-liter.

Hal itu berarti Volkswagen kini telah sepakat untuk menghabiskan sebanyak US$17,5 miliar di Amerika Serikat untuk menyelesaikan klaim dari pemilik mobil yang dirugikan serta membayar denda kepada regulator di negara bagian.

Pabrikan mobil terbesar kedua di dunia itu pun masih menghadapi kemungkinan menghabiskan miliaran dolar untuk menyelesaikan penyelidikan Departemen Kehakiman AS atas tindak pidana dan klaim kerugian atas lingkungan dari beberapa negara bagian.

"Merupakan langkah penting ke depan dalam upaya untuk memperbaiki kesalahan bagi pelanggan yang telah kami lakukan," kata Hinrich Woebcken, Presiden dan CEO Volkswagen Group of America,  dalam keterangan resminya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/12/2016).

VW mengaku pada September 2015 telah memasang perangkat lunak rahasia di sekitar 475.000 mobil bermesin diesel 2.0-liter di AS yang dapat mengelabui tes emisi gas buang.

Perangkat tersebut menyembunyikan besaran emisi yang dikeluarkan kendaraan yang 40 kali lebih besar dari tingkat polusi yang diijinkan secara hukum.

Skandal itu merusak bisnis global dan reputasi VW karena setelah di Amerika Serikat, terkuak pula di beberapa negara lainnya. Masalah tersebut pun membuat CEO VW harus menanggalkan jabatannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper