Bisnis.com, JAKARTA– Produk sepeda motor listrik membutuhkan infrastruktur pengelolaan limbah dan aturan keselamatan.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata menjelaskan ada beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan pemerintah sebelum sepeda motor listrik dipasarkan secara masal.
Salah satu permasalahan besar dari produksi sepeda motor listrik adalah sistem pengelolaan limbah baterai. Baterai sepeda motor listrik, jelasnya, harus diganti secara periodik dan berpotensi membuat limbah logam lithium menumpuk.
“Misalnya seperempat sepeda motor yang dipasarkan adalah sepeda motor listrik. Setiap tahun harus ganti baterai. Baterainya dibuang ke mana?” katanya usai bertemu Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Selasa (25/10/2016).
Persoalan lain, lanjutnya, adalah faktor keselamatan. Dia mengatakan keputusan pemerintah China mengadopsi sepeda motor listrik justru membuat angka kecelakaan meningkat antara lain karena sepeda motor listrik tidak bersuara.
Dia menambahkan pemerintah juga harus mengkaji perbandingan efisiensi dan konsumsi antara energi mesin bertenaga listrik dan mesin bensin pada sepeda motor.
“Pertama, produknya masih mahal. Kedua, energi yang dihabiskan untuk membangkitkan listrik itu besar. Bayangkan dari 30.000 KV menjadi 220 Volt. Harus diperhitungkan mana yang lebih murah,” kata Gunadi.